Mobil hybrid sudah banyak beredar di Indonesia. Mobil jenis ini menjadi pilihan karena tidak perlu khawatir memikirkan baterai yang kehabisan energi seperti mobil listrik. Cukup mencari SPBU terdekat dan bisa melanjutkan perjalanan dalam hitungan menit.
Kendati demikian pemilik perlu memahami cara merawat mobil hybrid. Muncul pertanyaan bagaimana jika mobil hybrid mogok terendam banjir.
Jawabannya, mobil hybrid perlu penanganan khusus agar komponen elektrifikasi seperti motor listrik, baterai, dan sistem perkabelan tetap bisa digunakan. Berikut caranya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau masih memungkinkan, Anda bisa melepaskan kabel aki agar terhindar dari risiko korsleting alias hubungan arus listrik pendek yang bisa membuat komponen kelistrikan mobil rusak. Hati-hati dan jangan pernah menyentuh perkabelan hybrid karena arus listriknya terbilang besar. Anda bisa membedakannya dari kabel hybrid yang ber warna oranye.
Lihat Juga : |
Kalau kondisi memungkinkan dan cukup orang untuk mendorong, Anda bisa mengupayakan mendorongnya ke lokasi yang kering dan aman. Sebelumnya, pindahkan tuas transmisi ke N dan lepas rem parkir mobil.
Tetapi andai tidak bisa, segera tinggalkan mobil dan hubungi layanan darurat yang bekerjasama dengan bengkel resmi Toyota langganan atau pihak asuransi.
Setelah mobil berada di tempat yang aman, Anda tidak perlu menarik rem parkir mobil agar kampas rem tidak lengket dan bisa didorong. Supaya mobil tidak bergerak, gunakan batu untuk mengganjal. Pindahkan tuas transmisi otomatis ke posisi parkir (P).
Kumpulkan barang pribadi seperti ponsel, dompet, dan surat-surat kendaraan. Anda bisa meninggalkan mobil dan menunggu bantuan di tempat yang lebih aman. Kunci pintu mobil sebagai langkah pengaman dan hubungi layanan darurat untuk membawa mobil ke bengkel mengutip keterangan Toyota.
Lihat Juga : |
Mobil hybrid yang terendam banjir, kita tidak perlu panik dan cobalah menilai situasi yang berkembang untuk menyelamatkan mobil. Kalau kedalaman air belum mencapai setengah roda dan tidak ada arus air, pemilik masih memiliki peluang untuk menyalakan mesin guna memindahkannya ke tempat yang lebih aman.
Sebaiknya lupakan niat untuk memindahkan mobil andai ketinggian air lebih dari setengah roda. Hampir pasti motor listrik dan wiring system-nya sudah terendam banjir. Termasuk pula rumah transmisi yang posisinya sama rendah.
Meskipun dirancang tahan air, tekanan air yang tinggi dapat menembus celah sekecil apapun. Anda tentu tidak mau mengambil risiko mobil malah mengalami kerusakan lebih besar seperti water hammer yang butuh biaya perbaikan besar.
Kalaupun mungkin, Anda bisa mencabut kabel aki mobil untuk mencegah hubungan arus pendek alias korsleting.
Untuk menghindari kerusakan lebih parah, gunakan mobil gendong sehingga mobil yang kebanjiran dapat dibawa ke bengkel terpercaya.