Bob Azam Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan pengembangan industri otomotif khususnya kendaraan ramah lingkungan butuh rantai pasokan komponen yang kuat.
Menurut Bob, aktivitas penguatan rantai pasok lokal membuat Indonesia lebih agresif membangun industri otomotif elektrifikasi. Ia meyakini, dalam menyambut elektrifikasi, transisi dari kendaraan konvensional (internal combustion engine/ICE) menuju elektrifikasi memerlukan proses untuk eskalasi kapabilitas rantai pasok otomotif.
"Pada tahun ini, kolaborasi dan kemitraan ditingkatkan dengan melibatkan lebih banyak stakeholders di antaranya industri auto maker, part maker, hingga asosiasi yang menaunginya," ucap Bob di sela-sela acara "Indonesia Japan The 2nd Auto Parts Business Forum" di Nagoya, Jepang, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (28/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() Laporan dari Jepang Toyota Riset Produksi Baterai Mobil Listrik di Indonesia |
"Dengan harapan, partisipasi kami dapat memberikan hasil yang lebih nyata dalam membuka potensi akses investasi industri otomotif skala internasional di masa depan," imbuhnya.
Menjelaskan Bob, hubungan Jepang dan Indonesia semakin baik dalam menyelesaikan solusi transportasi berteknologi tinggi ramah lingkungan, serta memberikan fokus perhatiannya bagi pengembangan SDM sekaligus pertambahan jumlah rantai pasok komponen otomotif.
Melalui aktivitas ini, TMMIN mengklaim akan membawa 29 perusahaan rantai pasok tier 1-2. Perusahaan sudah menaungi lebih dari 205 supplier di tier 1-2, sebagai pembuka jalan dan menjembatani kerjasama yang nantinya akan terbuka kemudahan untuk mengakses pasar internasional.
Lihat Juga :![]() Japan Mobility Show 2023 Ada Pikap Toyota Rangga di JMS 2023 |
Diadakannya forum tersebut diharapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang selama lebih dari 6 dekade semakin terbuka lebar.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi otomotif asal Jepang mencapai US$525,48 juta sepanjang semester I 2023, dari total investasi otomotif sebesar US$744,43 juta.
Bermula dari investasi perakitan, tahun 9170an, dilanjutkan dengan produksi bodi dan mesin, hingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu hub produksi global.
Toyota Indonesia berupaya untuk terus mempertahankan peran Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor kendaraan ke kawasan Asia & Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, dan Australia.