Produsen sepeda motor listrik meminta kepada PLN menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang bisa memfasilitasi pengecasan cepat (fast charging) buat motor listrik. Teknologi ini dikatakan bisa membantu adopsi motor listrik lebih masif.
Permintaan itu disampaikan Purbaja Pantja, CEO produsen motor listrik Alva, di diskusi Indonesia Green Energy Leadership Forum bertema 'Hilirisasi Indonesia' pada Kamis (7/3) kemarin.
Lihat Juga :![]() INDONESIA GREEN ENERGY FORUM Pasokan Listrik Berlebih di Jawa-Bali-Sumatera, PLN Giat Bangun SPKLU |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purbaja menanggapi pernyataan pembicara lainnya, EVP of Energy Transition & Sustainability PLN Kamia Handayani, yang membahas keinginan PLN memperbanyak jumlah SPKLU. Namun infrastruktur ini lebih condong digunakan buat mobil listrik.
"Mungkin perlu kita pikirkan di sini bisakah menciptakan lingkungan fast charging untuk motor listrik. Jadi dengan itu keperluan untuk bisa melakukan charging itu tidak lagi sampai 4 jam tapi mungkin 1 jam," kata Purbaja.
Dia bilang salah satu kendala motor listrik saat ini adalah waktu pengecasannya cukup lama, dikatakan sekitar 4 jam untuk cas baterai 0-100 persen di rumah. Menurut Purbaja pengecasan motor listrik dikategorikan slow charging.
"4 jam di rumah biasanya, kalau bisa (fast charging) dilakukan di tempat umum, mungkin lagi makan siang terus bisa paling sedikit 50 persen penuh, mungkin itu bisa jadi terbobosan yang menarik," kata Purbaja.
Fasilitas fast charging dikatakan bisa membantu mengurangi kekhawatiran pengguna motor listrik atas jarak tempuh pendek. Selain itu disebut juga dapat menjadi alternatif selain ngecas di rumah dan bisa bersaing dari metode isi bensin motor konvensional yang cuma butuh waktu beberapa menit.
SPKLU fast charging untuk motor listrik bisa dimanfaatkan motor listrik yang didesain punya baterai permanen alias tak dapat dicopot-pasang atau ditukar. Saat ini PLN sudah menyediakan fasilitas Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang dikhususkan buat motor listrik berbaterai tukar.
Kamia menjelaskan saat ini PLN sudah mendirikan 1.800 SPBKLU di seluruh Indonesia, sementara jumlah SPKLU sudah lebih dari 1.100 unit.
Jumlah itu dikatakan masih belum cukup mengakomodasi kebutuhan dan akan diperbanyak seiring bertumbuhnya populasi kendaraan listrik.
(fea)