PLN mengklaim Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tersedia setiap 71 kilometer di Jalan Tol Trans Jawa, yang merupakan salah satu akses krusial saat momen mudik nanti.
Hal ini dikatakan bisa membantu menekan kekhawatiran pengguna mobil listrik kehabisan baterai saat pulang kampung.
Lihat Juga :![]() INDONESIA GREEN ENERGY FORUM Produsen Minta PLN Bangun SPKLU Fast Charging untuk Motor Listrik |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk saat ini sebenarnya range anxiety itu sudah bisa ditangani kalau masyarakat mengetahui bahwa SPKLU sudah cukup tersedia," kata EVP of Energy Transition & Sustainability PLN Kamia Handayani dalam diskusi Indonesia Green Energy Leadership Forum bertema 'Hilirisasi Indonesia' pada Kamis (7/3).
"Contoh misal di Trans Jawa, untuk tol di Jawa sudah tersedia setiap 71 km, kalau di Sumatera 120 km, Kalimantan 91 km, Bali 28 km," ucap dia lagi.
Menurut Kamia berdasarkan statistik itu bila mobil listrik hanya punya jarak tempuh 100 kilometer seharusnya masih aman mendapatkan lokasi pengecasan.
"Artinya kalau range kendaraannya 100 km saja itu sudah InsyaAllah sebelum habis sudah bisa terisi," katanya.
Tol Trans Jawa merupakan jaringan jalur bebas hambatan sepanjang 1.167 kilometer yang membentang dari Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten hingga Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Jalur ini menghubungkan berbagai kota besar di Jawa termasuk Jakarta dan Surabaya.
Lihat Juga :![]() INDONESIA GREEN ENERGY FORUM Pasokan Listrik Berlebih di Jawa-Bali-Sumatera, PLN Giat Bangun SPKLU |
Selama musim mudik seperti tahun lalu, Tol Trans Jawa menjadi salah satu akses favorit para pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat. Tak jarang jalur ini macet di berbagai titik lantaran derasnya arus kendaraan.
SPKLU yang disediakan PLN sebagian besar berada di rest area, yang sering mengalami kepadatan saat mudik. Selain soal keramaian pemudik menggunakan mobil listrik juga mesti mempertimbangkan antrean pengecasan yang bisa memakan waktu sementara colokannya terbatas.
(fea)