VinFast Indonesia memastikan pembangunan pabrik mereka di Subang, Jawa Barat, masih berjalan sesuai rencana. Fasilitas produksi tersebut dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir kuartal IV 2025 dengan VF3 sebagai model perakitan perdana.
"Perkembangan pabrik kami berjalan dengan lancar, sejauh ini semua masih on track," kata CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto saat ditemui di GIIAS 2025, Jumat (1/8).
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kariyanto menyebut VF3 akan menjadi model pertama yang dirakit secara lokal. Model-model lain akan menyusul, namun masih dalam tahap kajian lebih lanjut.
"Jadi pabrik kami yang fase 1 itu akan beroperasi di akhir kuartal IV dan model pertama yang akan kami rakit nanti adalah VF3 diikuti nanti model yang lain," ungkapnya.
"Kami saat ini masih fokus di VF3, sedangkan model lain masih pada tahap studi karena VF7 juga baru kita luncurkan di GIIAS ini, jadi kami masih melihat animo pasar," sambungnya.
VinFast juga memastikan akan mengikuti regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai ketentuan program kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) dari pemerintah.
"Untuk TKDN, kami ikut aturan pemerintah karena kami ikut BEV program. Jadi untuk 2026 itu TKDN kami 40 persen dan ditingkatkan di 2027 menjadi 60 persen," kata Kariyanto.
Pabrik VinFast di Subang dibangun di atas lahan seluas 170 hektare. Kapasitas pabrik mencapai 50 ribu unit per tahun dan akan memproduksi model mobil listrik VinFast dengan setir kanan, termasuk VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 untuk pasar Indonesia.
Fasilitas produksi VinFast akan mencakup beberapa area produksi utama seperti Body Shop, General Assembly Shop, Paint Shop area pengujian dan lain-lain.
Pembangunan pabrik ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar, meningkatkan perekonomian setempat. Dan yang tak kalah penting memberikan dampak substansial dalam mempromosikan transportasi hijau di Indonesia.
(job/fea)