Kerak karbon pada bagian elektroda di busi sepeda motor bakal muncul seiring pemakaian dan bisa bikin masalah sulit menyalakan mesin. Busi sebenarnya punya mekanisme pembersihan kerak ini secara mandiri (self cleaning) tetapi bila kadarnya sudah parah tetap butuh penanganan khusus.
Timbulnya kerak pada elektroda busi bisa disebabkan berbagai hal, misalnya pemasangan busi kurang pas, pembakaran tak sempurna, masalah pengapian hingga kualitas bahan bakar jelek.
Lihat Juga :![]() Tips Otomotif Cara Pertolongan Pertama Motor Korban Banjir |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu kerak juga bisa muncul dari kebiasaan memakai motor tak pernah sampai suhu optimal ideal busi. Hal ini bisa terjadi bila motor lebih sering digunakan jarak pendek dengan kecepatan rendah sehingga suhu busi maksimal hanya menyentuh 40 derajat celcius.
Kebiasaan buruk buat busi itu bukan jadi justifikasi bahwa lebih sering menggeber motor dengan kecepatan tinggi adalah kewajaran. Overspeed pun juga bisa berbahaya bagi umur pakai busi.
Self cleaning
Kerak yang ada di elektroda busi sebenarnya bisa hilang tanpa perlu perawatan apapun. Caranya mengandalkan panas busi yang mampu membakar kerak tersebut.
Mekanisme self cleaning ini aktif saat motor melaju 60-80 kilometer per jam. Produsen busi sudah merancang sedemikian rupa agar elektroda busi memiliki cara kerja unik pembersihan mandiri.
Kecepatan 60-80 kilometer per jam juga ternyata merupakan rentang kerja optimal busi.
Jangan diamplas
Amplas atau sikat kawat tidak dianjurkan untuk membersihkan kerak di elektroda busi. Alat-alat ini memang bisa membantu membersihkan kerak, tetapi walau tampak bersih ada potensi menimbulkan reaksi korosi di permukaannya.
Ketika terjadi korosi, busi dapat berubah warna menjadi kehitaman. Pada tahap ini kerja busi sudah menurun dan lebih baik diganti saja.
Lihat Juga :![]() Tips Otomotif 4 Cara Mencegah Tikus Bersarang di Motor |
Tips merawat busi biar awet
Penting bagi pemilik motor secara berkala mengecek kondisi ujung elektroda busi. Kalau warnanya kehitaman atau putih, tandanya busi sudah aus, sementara jika warnanya merah bata atau abu artinya busi dalam kondisi normal.
Kemudian, walaupun sudah dijelaskan memiliki mekanisme self cleaning, tetap perlu perawatan rutin pada busi dengan rutin menyemprotkan cairan brake cleaner untuk meluruhkan kerak karbon yang mulai bermunculan.
Selain itu pemilik kendaraan juga harus mengecek kerapatan busi bersamaan saat ganti oli yang biasanya dilakukan saat pemakaian 6 ribu km.
Pada dasarnya, jarak pemakaian yang disarankan untuk membersihkan atau mengganti busi adalah pada 2-3 ribu km.
(job/fea)