Sri Mulyani Pernah Bilang Ingin Mobil Ini saat Pensiun Jadi Menteri
Sri Mulyani telah resmi meninggalkan kursi Menteri Keuangan (Menkeu) setelah Presiden Prabowo melakukan kocok ulang (reshuffle) kabinet di lima kementerian. Beberapa tahun sebelum momen ini terjadi, Sri Mulyani pernah bercerita soal mobil yang ingin ia miliki setelah pensiun dari posisi menteri.
Enam tahun lalu pada 2019, ketika momen Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), Sri Mulyani saat itu mengatakan kepincut salah satu mobil yang ada di booth Toyota dan sempat berangan ingin memiliki mobil itu untuk menemani waktu purna tugasnya. Mobil impiannya itu adalah Toyota Prius PHEV.
Ketika diwawancarai awak media, perempuan yang sudah menjabat pos Menkeu di tiga presiden berbeda ini sempat berhenti untuk mengamati dan menjajal Prius PHEV. Ia berujar mobil ini keren dan ingin menjadikannya sebagai mobil pensiun.
"Boleh entar, kalau saya pensiun menteri naik ini (Prius Hybrid). Keren, ini mobil saya sesudah jadi menteri," ungkapnya saat itu di ICE BSD, Tangerang (24/7/2019), sebagaimana dikutip dari detik.com.
Ternyata Toyota Prius Hybrid sendiri memang memiliki kenangan tersendiri di benak eks Direktur Pelaksana World Bank ini. Waktu bekerja di World Bank dari 2010 sampai 2016, mobil ini menjadi kendaraan operasionalnya sehari-hari.
"Dulu waktu 6 tahun di Serikat, saya pakai Prius Hybrid," katanya di kesempatan terpisah saat memberi sambutan di seminar internasional bertajuk 'Indonesia Automotive Industry Readiness Towards Industry 4.0'.
Kembali kilas balik ke momen GIIAS 2019, Prius PHEV saat itu menjadi model anyar Toyota yang dipilih untuk dipamerkan. Mobil ini pada mode EV memiliki daya jelajah hingga 68,2 km.
Untuk pengisian daya, dilengkapi alat quick charger dan hanya membutuhkan charger AC 100 V (6A) yang memungkinkan pengisian listrik tidak memerlukan instalasi sirkuit khusus.
Lihat Juga : |
Sri Mulyani meninggalkan jabatan Menkeu dan akan digantikan Purbaya Yudhi Sadewa yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020.
Presiden Prabowo memang sedang melakukan perombakan menteri di lima kementerian dan menambah satu kementerian baru yakni Kementerian Haji dan Umrah. Sri Mulyani menjadi salah satu menteri yang terdampak setelah momentum demonstrasi dan kerusuhan yang dipicu kenaikan gaji anggota DPR RI.
Ia sempat menjadi sasaran kemarahan publik setelah serangkaian kebijakan kenaikan pajak di beberapa daerah dan pernyataan kontroversial yang sempat dilontarkan Sri soal gaji guru. Namun, hingga saat ini istana masih belum mengkonfirmasi soal alasan pencopotan Sri Mulyani.
(job/fea)