Keberanian Mobil Listrik China Serbu Jerman di Kampung Halaman

CNN Indonesia
Sabtu, 13 Sep 2025 13:00 WIB
Pameran IAA Mobility 2025 di Munich menunjukkan dominasi China dalam industri EV, dengan lebih dari 100 perusahaan China berpartisipasi.
Bagi industri otomotif Eropa, persaingan kini bukan lagi sesuatu yang abstrak. Mereka hadir di lantai pameran yang sama, menandatangani kontrak, dan segera akan bergulir dari lini produksi di jalanan kota-kota Eropa. (Foto: REUTERS/Angelika Warmuth)

Namun Hildegard Müller juga mengakui industri ini sedang berada di fase "reinventing". Jerman memang masih menjadi basis kuat produksi EV, tetapi produsen dalam negeri menghadapi tekanan untuk mempercepat inovasi di tengah persaingan ketat dari China.

Oliver Blume, CEO Volkswagen, menegaskan bahwa industri Jerman tidak akan tinggal diam menghadapi gempuran pesaing.

"Kami akan menyerang," kata Blume dalam pembukaan pameran yang dihadiri wartawan di hari Senin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Ola Källenius, CEO Mercedes, menggambarkan sebuah semangat optimisme yang tengah mengalir di industri otomotif Jerman. Menurut dia industri otomotif Jerman saat ini "sedang berinvestasi seperti belum pernah terjadi sebelumnya, dengan fokus pada masa depan".

Di sisi lain, produsen China juga menunjukkan keseriusannya di Eropa. "BYD hadir di Eropa, dan akan tetap ada" ujar Stella Li, wakil presiden eksekutif perusahaan tersebut, di Munich.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan itu, BYD meluncurkan station wagon pertamanya untuk pasar Eropa, yakni versi plug-in hybrid dari model populer Seal. Produksi mobil ini akan dilakukan di Hungaria.

XPeng, yang sedang membuka pusat penelitian dan pengembangan di Munich, turut memperkenalkan model Next P7, sebuah kendaraan yang mengandalkan kecerdasan buatan untuk mengoperasikan sistem-sistemnya. Mereka juga memproduksi mobil terbang.

Mengapa China memimpin balapan EV?

Kebangkitan China dalam perlombaan EV memiliki alasan yang mendasar dan penting. Investasi negara yang masif, dominasi dalam rantai pasok baterai, termasuk dominasi pengelolaan mineral langka yang menjadi komponennya, serta keberanian meningkatkan skala produksi dengan cepat memberi produsen China keunggulan.

Mereka mampu menggabungkan harga terjangkau dengan fitur berteknologi tinggi, membuat mobil mereka kompetitif di Eropa bukan hanya karena harga, tetapi juga performa.

IAA Munich 2025 menampilkan keunggulan itu dengan gamblang. Prototipe AirCab dari GAC, pengisian ultra-cepat BYD, dan inovasi AI XPeng, adalah beberapa contoh level inovasi yang menantang keunggulan industri otomotif Eropa.

Titik balik Eropa

IAA dijuluki sebagai festival mobilitas, lengkap dengan fasilitas test drive, lintasan mikromobilitas, hingga Festival of Lights di beberapa titik di tengah kota Munich. Namun atraksi utama tahun ini adalah pergeseran pusat gravitasi industri otomotif.

Merek-merek China seperti GAC tidak hanya menghadirkan EV yang sesuai standar Eropa. Mereka juga melakukan lokalisasi, membuka pabrik, membangun jaringan layanan, dan menyesuaikan desain dengan selera pasar Eropa.

Bagi industri otomotif Eropa, persaingan kini bukan lagi sesuatu yang abstrak. Mereka hadir di lantai pameran yang sama, menandatangani kontrak, dan segera akan bergulir dari lini produksi di jalanan kota-kota Eropa.

Seperti dikatakan Wei Haigang, Eropa mungkin "pasar yang sangat menantang," tetapi bagi produsen China, justru itulah intinya. Mereka tidak lagi sekadar mencoba peruntungan. Mereka hadir menantang jagoan otomotif di kandangnya sendiri.

(fnd/dmi/fea)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER