Pakar Analisa Kebakaran Mobil Listrik Saat Dicas di Penjaringan

CNN Indonesia
Senin, 22 Des 2025 15:19 WIB
Ilustrasil. Kebakaran mobil listrik di Penjaringan, Jakarta Utara. iStockphoto/dzika_mrowka
Jakarta, CNN Indonesia --

Insiden kebakaran mobil listrik (electric vehicle/EV) di sebuah rumah kawasan Penjaringan, Jakarta Utara yang menewaskan lima orang diduga dipicu oleh masalah pada sistem pengisian daya. Titik awal api kemungkinan besar berasal dari proses charging yang tidak didukung infrastruktur kelistrikan memadai.

Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu memaparkan menurut analisis awal, kebakaran pada kendaraan listrik kerap bermula dari penggunaan charger berkualitas rendah atau instalasi listrik rumah yang tidak dirancang untuk menahan arus tinggi. Kondisi tersebut dapat memicu overheating, korsleting, hingga percikan api awal.

Sejauh ini petugas belum menyebutkan mobil listrik yang terbakar, namun diduga produk keluaran Wuling.

"Tampaknya kebakaran pada EV sering dimulai dari sistem pengisian daya, di mana charger atau instalasi listrik rumah yang tidak memadai dapat menyebabkan overheating, korsleting, atau percikan api awal," kata Yannes melalui pesan singkat, Senin (22/12).

"Faktor ini menjadi pemicu utama, terutama ketika proses charging melibatkan arus tinggi yang tidak sesuai dengan infrastruktur kelistrikan yang sesuai," ucap Yannes.

Situasi ini semakin berbahaya apabila terjadi di dekat bahan mudah terbakar seperti thinner atau cat. Hal itu mempercepat penyebaran api secara signifikan.

"Interaksi awal ini dapat dengan cepat eskalasi jika berada di dekat bahan mudah terbakar seperti thinner atau cat, yang mempercepat penyebaran api tampaknya," tutur Yannes.

Setelah api awal muncul, ia mengurai baterai kendaraan, termasuk jenis lithium ferro phosphate (LFP) dapat berperan sebagai pemicu lanjutan. Panas ekstrem dari kebakaran awal berpotensi memicu thermal runaway, yaitu kondisi pelepasan energi tak terkendali yang disertai gas mudah terbakar dan ledakan termal.

"Apalagi ditambah dengan lingkungan dengan bahan flamable berbahaya yang memperburuk situasi melalui efek domino, di mana uap kimia menyambar dan menghasilkan asap beracun.," jelasnya.

Berdasarkan informasi sementara, mobil listrik tersebut diketahui terparkir di ruang tertutup dan sempit. Kondisi ini dinilai memperparah dampak kebakaran karena akumulasi panas dan gas beracun, sekaligus menghambat proses evakuasi serta pemadaman.

"Lalu, dari informasi awal tampaknya mobil tersebut parkir di ruang tertutup dan sempit ini semakin fatal, karena akumulasi panas dan gas menghambat evakuasi serta pemadaman," kata dia.

Pencegahan

Sebagai langkah pencegahan, masyarakat yang memiliki kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) disarankan menerapkan sistem keamanan berlapis. Mulai dari penggunaan charger asli bersertifikat, hingga fitur pemutus arus otomatis yang dipasang oleh teknisi berkompeten.

Selain itu, pemeriksaan rutin kabel pengisian juga penting untuk memastikan tidak ada kerusakan, termasuk akibat gigitan hewan.

Yannes juga merekomendasikan agar kendaraan listrik diparkir di area terbuka atau terpisah dari bangunan utama, yang memiliki ventilasi baik, serta bebas dari bahan mudah terbakar.

"Lengkapi juga lingkungan dengan APAR khusus baterai, dan lakukan pemeliharaan berkala pada kendaraan/stasiun charging, serta pastikan jalur evakuasi di rumah kita bebas hambatan guna memitigasi risiko kebakaran baterai ya," ucapnya.

Yannes juga meminta agar aparat segera melakukan investigasi lanjutan untuk mengetahui detail kejadian.

Kronologi menurut petugas

Insiden ini berlangsung di Jalan Lopis Teluk Gong, Pejagalan, Penjaringan, pada Kamis (18/12) pukul 20.13 WIB. Menurut petugas di lapangan, kejadian bermula dari ledakan saat pengisian daya baterai, lalu menyambar thinner hingga api membesar dan melahap rumah.

"Pemilik rumah sedang men-charge sebuah unit mobil listrik miliknya kemudian terjadi fenomena listrik yang menyebabkan ledakan pada mobil tersebut, lalu ledakan api tersebut menyambar minyak thinner dan kaleng cat," kata Kasiops Damkar Jakarta Utara Gatot Sulaiman, Jumat (19/12).

Proses pemadaman berlangsung panjang hingga api dinyatakan padam total pagi tadi pukul 08.08 WIB. Dibutuhkan 22 unit mobil damkar dan 110 personel untuk menangani kasus ini.

"Yang terbakar 1 unit rumah kosong, 2 unit rumah penduduk untuk tempat usaha toko online," katanya.

Gatot menyampaikan proses pemadaman pada area dengan luas sekitar 16.80 meter itu berlangsung lama karena banyak material mudah terbakar.

"Proses pendinginan di TKP kebakaran terhambat karena terdapat bahan B3, minyak thinner, cat, biji plastik, kertas, dan juga karena akses masuk TKP sempit dan bersekat," katanya.

Lima orang yang tewas dari kejadian tersebut, perempuan inisial B (56), pria TAM (70), perempuan inisial NTL (24), perempuan inisial GSL (7), dan seorang pengasuh bayi.

(ryh/mik)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK