Ciwidey, CNN Indonesia -- Kawasan Jawa Barat tak pernah kehabisan tempat-tempat sejuk dan nyaman yang sanggup membuat para pengunjungnya ‘melarikan diri sejenak’ dari panasnya neraka ibukota. Salah satunya terletak di kawasan Ciwidey yang memang terkenal akan kesejukan dan banyaknya lokasi-lokasi wisata yang ditawarkannya. Berjarak sekitar 50 kilometer ke arah selatan kota Bandung, salah satu lokasi wisata terkenal di kawasan ini adalah Situ Patenggang.
Sepanjang perjalanan sebelum sampai ke danau ini, kita disuguhi oleh undakan perkebunan teh yang sangat menakjubkan. Udara yang dingin juga membuat kawasan ini menyuguhkan berbagai pemandian air panas yang sangat sayang untuk dilewatkan. Pepohonan yang masih terawat membuat perjalanan ‘melarikan diri sejenak’ ini semakin indah untuk dinikmati. Bila ingin menikmati kawasan ini secara menyeluruh, ada baiknya Anda menginap di penginapan yang telah disediakan kawasan ini dengan harga yang relatif terjangkau dengan pelayanan maksimal.
Ketika sampai di danau ini, Anda diharuskan untuk membayar Rp20.000 per orang. Jika Anda membawa kendaraan, akan dikenakan biaya Rp3.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.
Namun, saat sampai di dalam, Anda harus berhati-hati dengan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang menuntun Anda untuk parkir di tempat yang telah disediakannya dan meminta bayaran Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil, membuat biaya tambahan di pintu masuk tampak seperti pemasukan tambahan untuk penjaga gerbang.
Untuk ukuran sebuah danau, Rp20.000 merupakan biaya masuk yang terbilang mahal. Jika uang ini dialokasikan untuk kebersihan danau, mereka sudah terbukti korupsi karena banyaknya sampah yang masih bertebaran dan dibiarkan membusuk di sekitar danau. Meskipun kebersihan air danau cukup terjaga, namun kenyamanan para pengunjung tetap saja tidak diindahkan dengan adanya sampah-sampah ini.
Meskipun demikian, tetap saja keindahan alam yang diciptakan sang pencipta di danau ini memang tiada duanya. Untuk lebih bisa menikmati keindahan danau yang konon berasal dari air mata dua sejoli yang harus terpisah karena peperangan ini, Anda diharuskan merogoh kocek Rp30.000 untuk menyewa sepeda air per jam per orang atau menyewa satu kapal untuk sampai ke Bukit Cinta, tempat di mana dua sejoli ini akhirnya dipertemukan.
Nama Patenggang sendiri diambil dari bahasa Sunda,
pateang-teang, yang artinya ‘saling mencari’. Untuk mencari tahu lebih lanjut asal usul danau dan bagaimana cerita selengkapnya, Anda bisa bertanya kepada penduduk sekitar.
Meskipun keindahan yang ditawarkan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, namun pengelolaan lokasi wisata yang masih diurus oleh warga lokal membuat segala hal menjadi mahal, menjadikan pengunjung sebagai ‘bank berjalan’ dengan banyaknya biaya tambahan dan kebersihan yang sangat tidak terjaga.
(ded/ded)