Jakarta, CNN Indonesia -- Pernah punya teman di sosial media yang sehari bisa update terusterusan? Kira-kira apa yang memotivasi dia untuk rutin mengupdate segala kegiatannya dalam sosial media? Para peneliti telah menemukan apa yang mendorong seseorang untuk selalu memperbaharui statusnya di media sosial semisal facebook.
Penelitian psikologi Fenne grobe Deters, dari Universitas Berlin merekrut 100 mahasiswanya yang aktif menggunakan facebook dan menjawab serangkaian survei mengenai kebiasaan mereka membuka facebook.
Penelitian ini dilakukan selama satu minggu, mereka diminta mengisi angket setelah selesai mengupdate status di Facebook. Angket tersebut untuk mempertanyakan apa saja yang mereka rasakan sebelum dan sesudah mengupdate status.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dibandingkan dengan orang-orang yang tidak menyukai media sosial, pengguna media sosial merasa tidak kesepian dan merasa bahagia karena adanya keterhubungan dengan seseorang yang mereka jangkau dengan sosial media.
Uniknya jumlah
like,
comment atau
share yang sedikit di Facebook tidak membuat mereka merasa kesepian. Mereka menganggap update status dapat menjadi 'cemilan sosial' bagi teman-temannya.
Saat itulah enzim dopamin keluar dan membawa perasaan puas dan senang dalam bersosialisasi maya. Rasa senang tersebut juga membuat mereka rela mengeluarkan 1725 persen uangnya untuk dimanfaatkan membuka sosial media.
Mereka merasa senang ketika harus menceritakan tentang dirinya sendiri, apalagi di khalayak umum. Hal itu di buktikan dari rata-rata 40 persen manusia menghabiskan waktu setiap hari untuk membicarakan diri sendiri tanpa disadari. Perasaan mereka akan lebih senang dan ketagihan bercerita ketika ada yang mendengarkan.
Sosial media merupakan tempat yang bebas untuk mengekspresikan diri sambil mencari teman yang mau mendengarkan, sehingga wajar bila tidak hanya sekali bahkan berkali-kali remaja terus mengunggah statusnya demi memuaskan hasrat didengarkan, karena menurut Dale Carnegie didengarkan merupakan kebutuhan penting manusia sama halnya dengan makan dan minum.
(rkh/rkh)