Jakarta, CNN Indonesia -- Kita tahu betapa pentingnya berolahraga. Olahraga tentu menjadi unsur terpenting dalam kesehatan, tak terkecuali para astronaut.
Ketika kita berolahraga, gravitasilah yang menarik kita sehingga kita dapat berlari dan melakukan olahraga yang kita senangi. Tetapi, bagaimana dengan para astronaut? Tanpa gravitasi tentu sulit ya untuk berolahraga.
Para astronaut pun berolahraga untuk mencegah terjadinya kehilangan massa otot dan tulang. Mereka rata-rata menghabiskan waktu untuk berolahraga selama 2,5 jam sehari untuk menghindari hal ini semakin parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alat olahraga yang digunakan pun didesain secara unik dan khusus melihat keadaan di luar angkasa. Alat-alat tersebut dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu: Colbert, Cevis, dan Ared.
Alat Colbert sebenarnya merupakan singkatan yaitu Combined Operational Load Bearing External Resistance Treadmill. Pada dasarnya sama dengan
treadmill yang kita sering jumpai, namun alat ini memiliki
harness untuk menahan astronaut supaya tidak melayang.
Cycle Ergometer with Vibration Isolation and Stabilization System (CEVIS) ini digunakan seperti menaiki sepeda. Tapi bedanya para astronaut tidak duduk untuk berolahraga menggunakan alat ini. Kaki mereka diikat di pedal sepeda dan mereka harus mengayuh pedal tersebut.
Terakhir, Advanced Resistive Exercise Device (ARED) ini berbentuk seperti alat angkat beban yang bisa dilakukan dengan mengangkat beban sambil
squat,
deadlift, dan lain-lain.
Meskipun para astronaut tetap berolahraga tetapi ternyata para astronaut ini tetap kehilangan kekuatan mereka sebanyak 11-17 persen dan ketahanan mereka sebanyak 10 persen.
Hal ini dikarenakan sel darah merah mereka tidak sepenuhnya bersikulasi ke seluruh tubuh, karena kurangnya gravitasi untuk menarik sel dari merah dari kepala hingga tubuh bagian bawah.
(ded/ded)