Partai Gerindra menyatakan banyak janji kampanye Jokowi-Ahok yang belum terealisasi, terutama masalah kemacetan dan lalu lintas di DKI Jakarta. Oleh sebab itu partai binaan Prabowo Subianto tersebut mensyaratkan calon wakil gubernur DKI Jakarta harus seorang pekerja keras.
“Jika nanti Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, dia harus punya wakil yang bisa kerja keras juga,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Martin Hutabarat di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (25/8).
Selain harus bisa bekerja keras, Wakil Gubernur DKI harus jujur dan tidak mengumbar janji kosong. “Gerindra akan mempertimbangkan kandidat yang benar-benar ideal,” ujar Martin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok akan naik menjadi Gubernur DKI setelah Joko Widodo meletakkan jabatannya pekan ini. Jokowi mengundurkan diri dari posisi DKI 1 karena telah resmi menjadi presiden terpilih RI peridoe 2014-2019 menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pendamping Ahok di kursi DKI 2, ujar Martin, akan berasal dari Partai Gerindra atau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai partai pengusung Jokowi-Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2012.
Ucapan serupa sebelumnya dilontarkan oleh Wakil Ketua Komisi II DPR Arif Wibowo. “Seharusnya hak PDIP dan Gerindra berimbang,” kata politisi PDIP itu.
Arif mengatakan, PDIP dan Gerindra bisa mengusulkan beberapa nama calon untuk dipilih. Nama-nama itu kemudian dikerucutkan menjadi dua kandidat. Selanjutnya Gubernur DKI akan membawa kedua nama itu ke rapat paripurna DPRD DKI untuk dipilih oleh anggota DPRD.