Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bertukar pikiran dengan Nurul Arifin yang diajukan Golkar menjadi salah satu kandidat calon wali kota Depok tahun depan. Nurul menemui Ahok –sapaan akrab Basuki– di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/8).
“Kami tawarkan kepada Depok warna baru. Boleh dong Nurul jadi Wali Kota Depok. Jangan PKS melulu yang kuasai Depok,” kata Ahok dengan gayanya yang ceplas-ceplos.
Saat ini wali kota Depok dijabat oleh Nur Mahmudi Ismail dari Partai Keadilan Sejahtera. Meski pemilihan wali kota Depok baru akan digelar Februari 2015, PKS sudah berancang-ancang posisi nomor satunya di Depok dengan memunculkan sedikitnya tujuh nama kader untuk menggantikan posisi Nur Mahmudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara selain Nurul Arifin, Golkar juga mengantongi sejumlah nama kadernya yang lain untuk dimajukan ke kursi Depok 1. Namun posisi Nurul di Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar selaku Wasekjen membuat namanya menjadi sorotan. Dia pun punya pengalaman sebagai legislator di Komisi II DPR yang membidangi pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah.
Apabila terpilih menjadi wali kota Depok, Nurul tak akan meniru gaya Ahok yang selalu blak-blakan dalam berbicara. “Nggak bisa. Semua sudah terlahir dengan gaya masing-masing. Cuma lebih ke bagaimana kinerjanya, bukan karakternya,” kata Nurul.
Politisi kelahiran Bandung itu menemui Ahok untuk meminta nasehat terkait pencalonannya sebagai wali kota Depok tersebut. “Depok kan kawasan penyangga ibukota. Jadi perlu banget share soal apa yang dibutuhkan Jakarta untuk Depok sebagai periferinya Jakarta,” ujar Nurul.
Ia dan Ahok sempat bernostalgia. Mereka berbincang soal pengalaman ketika masih sama-sama duduk di Komisi II DPR. Saat itu Ahok masih bernaung di Golkar dengan Nurul. Ahok baru menyeberang ke Gerindra ketika partai Prabowo itu mengusungnya bersama Jokowi pada Pilkada DKI Jakarta 2012.
Nurul juga menyinggung kesuksesan Ahok sebagai Bupati Belitung Timur. Semua prestasi Ahok itulah yang membuat Nurul ingin belajar kepadanya. “Pak Ahok pernah sukses maju bupati. Kami dulu juga sama-sama tukang kritisi di DPR,” kata Nurul yang datang ke Balai Kota didampingi Ketua Umum Srikandi Hanura Miryam S. Haryani.
Ahok berpesan kepada Nurul untuk selalu dekat dengan rakyat agar mengetahui masalah mereka. Nurul pun diingatkan untuk tidak melalukan politik uang dalam pilkada. “Pak Ahok juga dapat julukan pelit karena katanya nggak pernah bagi-bagi duit. Tapi kan masyarakat tahu kinerja dia,” kata Nurul.
Bila jadi diusung Golkar dalam Pilkada Depok, Nurul berpotensi berhadapan dengan Tifatul Sembiring dan sejarawan JJ Rizal. Tifatul menjadi salah satu kandidat PKS selain Sohibul Iman yang kini menjabat Wakil Ketua DPR dan Nur Azizah Tahmid yang merupakan istri Nur Mahmudi Ismail.
Nurul pun tak kecil hati menghadapi calon-calon lawannya. “Hegemoni PKS sudah sangat kuat di Depok. Tinggal apakah masyarakat Depok ingin sesuatu yang baru, atau sudah nyaman dengan yang ada di situ,” kata dia.