Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Tantowi Yahya mengklaim Koalisi Merah Putih akan tetap solid dan punya satu suara dalam menghadapi sidang paripurna mengenai RUU Pilkada.
“Kami masih satu suara terkait RUU Pilkada, dan kami pastikan kalau jika nanti pemilihan dilakukan melalui voting, Koalisi Merah Putih akan tetap satu suara,” ujar Tantowi di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/9).
Menurut Tantowi pihaknya tidak terlalu ambil pusing sehubungan adanya perbedaan sikap antara Koalisi Merah Putih dan Partai Golkar terkait RUU Pilkada. “Jumlah koalisi kita tanpa Demokrat masih cukup rasanya untuk memenangkan RUU Pilkada agar dipilih DPRD,” ujar anggota Komisi I DPR ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait adanya opsi ketiga yang ingin diajukan Partai Demokrat dalam Rapat Panja, dengan format draft RUU pilkada langsung plus 10 persyaratan, Tantowi berpendapat bahwa hal tersebut tidak perlu. "10 persyaratan tersebut sebenarnya sudah ada di dalam pembahasan RUU, tanpa disertakan pun akan tetap ada,” kata dia.
Adanya wacana bahwa Demokrat akan abstain dalam rapat paripurna 25 September mendatang, juru bicara Golkar ini tidak mau banyak berkomentar. “Kita lihat saja nanti bagaimana saat paripurna abstain atau tidak itu keputusan internal mereka.”
Sebelumnya Demokrat melalui Ketua Umumnya Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan akan mendukung pilkada langsung dengan mensyaratkan 10 aturan yang akan disampaikan kepada Panitia Kerja (Panja) RUU Pilkada DPR.
Sementara itu PDI Perjuangan mencemaskan kemungkinan melesetnya harapan pada rapat paripurna DPR yang akan memvoting RUU Pilkada pada Kamis (25/9). PDI Perjuangan khawatir anggota Fraksi Partai Demokrat DPR banyak yang tak hadir.
Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan kemungkinan buruk tersebut yang kini menjadi perhatian serius poros PDIP. “Kalau Demokrat banyak bolos sidang (paripurna) bagaimana?” kata Eva kepada CNN Indonesia, Senin (22/9).