Soliditas Koalisi Prabowo Dipertaruhkan di Voting Pilkada

CNN Indonesia
Kamis, 25 Sep 2014 12:11 WIB
Jika Koalisi Merah Putih bisa menjaga kekompakannya, mereka bakal menang voting dengan memanfaatkan momen pecahnya suara pendukung pilkada langsung.
Pertemuan Koalisi Merah Putih di kediaman SBY (Setpres Abror Rizky)
Jakarta, CNN Indonesia -- Koalisi Merah Putih sadar nasib mereka ditentukan hari ini, Kamis (25/9), dalam voting RUU Pilkada di rapat paripurna DPR. Di situ akan terlihat apakah koalisi Prabowo ini akan awet atau tidak selama lima tahun mendatang.

“Solid atau tidaknya kami ditentukan hari ini. Bila nanti ada yang membelot saat paripurna, akan ada sanksi,” kata Wasekjen Golkar Tantowi Yahya di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Golkar sendiri telah mengumumkan bakal memberi sanksi bagi kadernya yang tak sejalan dengan instruksi partai soal RUU Pilkada. Saat ini Golkar secara resmi mendukung pemilihan kepala daerah tak langsung lewat DPRD.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tantowi mengakui ada sejumlah anggota Fraksi Golkar yang membelot dengan mendukung pilkada langsung. Menurutnya, pembelotan berpotensi dilakukan oleh anggota DPR yang tak terpilih lagi di periode ke depan. “Kontrol partai terhadap mereka yang tak terpilih, lemah,” ujar Wakil Ketua Komisi I DPR itu.

Anggota Koalisi Merah Putih lainnya, Partai Persatuan Pembangunan, baru saja mengumumkan mereka solid mendukung pilkada oleh DPRD. Kubu Suryadharma Ali dan M. Romahurmuziy yang saat ini berseteru di internal PPP sepakat akur dalam voting RUU Pilkada. Suryadharma pagi tadi terlihat mendatangi gedung DPR.

Berdasarkan perhitungan di atas kertas apabila Koalisi Merah Putih solid, maka opsi pilkada tak langsung berpotensi menang. Pasalnya, suara pendukung pilkada langsung terpecah karena Demokrat berniat mengajukan draf pilkada langsung versi mereka sendiri.

Draf pilkada tak langsung mengantongi dukungan mayoritas dari 237 suara anggota DPR dengan rincian Golkar menyumbang 106 suara, PKS 57 suara, PAN 46 suara, PPP 38 suara, dan Gerindra 26 suara. Sementara draf pilkada langsung versi Panitia Kerja didukung oleh total 139 anggota DPR dengan rincian PDIP menyumbang 94 suara, PKB 28 suara, dan Hanura 17 suara. Terkahir, draf pilkada langsung versi Demokrat didukung 148 suara, seluruhnya dari fraksi itu sendiri yang menguasai kursi terbesar di DPR.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER