RUU PILKADA

PDIP Curigai Aksi Walk Out Demokrat

CNN Indonesia
Jumat, 26 Sep 2014 09:39 WIB
DPR akhirnya memutuskan pemilihan kepala daerah dikembalikan kepada DPRD, seperti era Orde Baru. PDI Perjuangan kecewa bukan main.
Suasana sidang paripurna DPR, kamis (25/9) malam. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Proses demokrasi di Indonesia sepertinya kembali ke era Orde Baru. Dewan Perwakilan Rakyat dini hari tadi memutuskan pemilihan kepala daerah dilakukan secara tak langsung alias melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Voting yang selesai menjelang pukul 02.00 WIB tadi menghasilkan 135 orang anggota DPR mendukung pilkada langsung seperti saat ini. Lalu, 226 anggota DPR lainnya mendukung pilkada lewat DPRD. Total ada 361 anggota DPR yang mengikuti voting itu.

Kekalahan kubu pendukung pilkada langsung, yang dimotori oleh PDI Perjuangan, dipicu oleh aksi walk-out Fraksi Partai Demokrat, beberapa saat setelah rapat lobi tengah malam.
 
Partai Demokrat walk out karena tidak dimasukkannya opsi ketiga yang telah mereka ajukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Yasonna Laoly dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyayangkan sikap partai besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

"Kami curiga (Demokrat memecah suara) karena setelah kami setujui opsi mereka di forum lobi, mereka justru terlihat kaget bukan bersukacita," ujar pria asal Sumatera Utara tersebut di Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (25/9). "(Mereka hanya) seolah-olah mendukung kedaulatan rakyat," katanya.
 
Namun, ada enam orang anggota Demokrat yang tidak ikut walk out dan memilih melanjutkan menyimak jalannya sidang. Salah satu dari enam orang tersebut ialah Gede Pasek Suardika.

Politikus yang dikenal sebagai loyalis terpidana korupsi Anas Urbaningrum ini meminta agar sikap Demokrat dihormati karena itu suatu pilihan politik.

"PDIP jangan terlalu permasalahkan jika Demokrat walk out. Alasannya sederhana, kan PDIP suka walk out," ujar Pasek bercanda diiringi tawa peserta sidang. "Kita sama-sama rasakan bagaimana sakit hatinya ditinggal walk out sehingga ke depannya kita bisa mengerti perasaan sahabat seperti apa," katanya seraya tersenyum.

Pasek sendiri memilih untuk tinggal karena menganggap pengawalan RUU usulan pemerintah adalah suatu kewajiban moral yang harus dilakukan. Pasek beserta lima kader Demokrat lainnya seperti Ignatius Mulyono dan Hayono Isman yang tinggal akhirnya memilih memberikan suara mereka pada opsi pilkada langsung.

Rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada sendiri berjalan sangat alot karena tidak ditemukannya titik tengah di antara pihak-pihak yang berseberangan. Sidang dimulai sekitar pukul 15.15 WIB Kamis (25/9) dan baru diakhiri pukul 01.41 WIB Jumat (26/9). Paripurna sempat diskors selama empat setengah jam agar fraksi-fraksi dapat melakukan lobi.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER