Jakarta, CNN Indonesia -- Pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 2014-2019 yang tetap akan dilakukan pagi ini dalam sidang paripurna yang dijadwalkan akan berlangsung pukul 10.00 WIB.
Paripurna sendiri sebelumnya dijadwalkan digelar Senin (6/10), namun disepakati untuk dtunda untuk memberi waktu bagi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) memilih anggota yang akan diajukan dalam paket pimpinan MPR dan juga agar fraksi-fraksi di MPR dapat melakukan lobi politik lebih jauh.
Sejauh ini, masih tidak diketahui apakah Koalisi Merah Putih pendukung calon presiden Prabowo Subianto dan Koalisi Indonesia Hebat yang pendukung presiden terpilih Joko Widodo akan mengajukan paket mereka masing-masing atau mereka sepakat akan mengajukan satu paket saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Koalisi Indonesia Hebat mencetuskan ide agar paket pimpinan MPR terdiri dari dua fraksi Koalisi Merah Putih, dua fraksi Koalisi Indonesia Hebat, dan satu dari DPD sebagai ketua MPR.
Koalisi Merah Putih berniat mengajukan paket pimpinan dari mereka sendiri yang terdiri dari Fraksi Partai Golongan Karya, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Amanat Nasional, dan DPD.
Dari DPD sendiri, rapat dewan Senin malam memutuskan mengajukan Oesman Sapta sebagai perwakilan.
DPD berharap keputusan kepemimpinan MPR dapat ditentukan lewat musyawarah mufakat dan bukan voting.
Koalisi Merah Putih di MPR terdiri dari enam fraksi sedangkan Koalisi Indonesia Hebat terdiri dari empat fraksi.
Dengan kehadiran DPD dalam pemilihan pimpinan MPR, upaya penguncian seperti yang terjadi terhadap koalisi yang dipimpin oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam pemilihan pimpinan DPR lalu dapat dihindari.
Tata cara memilih pimpinan MPR sendiri mirip dengan pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat lalu sesuai dengan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3).
Sebuah paket pimpinan MPR yang diajukan di paripurna harus terdiri dari lima fraksi dan atau kelompok anggota yakni DPD.
Jika paket tidak dapat disetujui dengan cara musyawarah mufakat, maka pengambilan suara atau voting akan dilakukan untuk menentukan paket pimpinan yang akan diterima oleh paripurna.
Sebelumnya, Koalisi Merah Putih berhasil mendapatkan seluruh kursi kepemimpinan DPR lewat paket yang mereka ajukan.
Pada saat itu, Koalisi Indonesia Hebat tidak dapat mengajukan paket sama sekali karena kurang satu fraksi pendukung.