Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenangan Koalisi Merah Putih atas Koalisi Indonesia Hebat, utamanya soalnya pemilihan pimpinan DPR dan MPR, dipandang memiliki manfaat bagi bangsa ini di bawah pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Pengamat politik dari Sinergi Demokrasi untuk Masyarakat Demokrasi (SIGMA) Said Salahuddin berpendapat tidak masalah parlemen didominasi oleh KMP. “Itu bagus untuk penguatan sistem
checks and balances,” kata Said saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa malam (7/10).
Menurut Said kondisi yang demikian akan menyeimbangkan kondisi politik antara eksekutif yang dipegang oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan legislatif oleh KMP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said menjelaskan perbedaan tersebut sebenarnya akan terasa manfaatnya saat ada kebijakan pemerintah yang tidak merakyat. Dan apabila suatu kebijakan yang merakyat tapi dihalang-halangi, dampaknya adalah antipati rakyat. "Legislatif ada supaya eksekutif tidak sewenang-wenang,” kata Said.
Said menyatakan kalau DPR ingin menyalahkan suatu kebijakan pemerintah dapat saja dilakukan asalkan ada alasan konstitusional. Lebih lanjut Said mengingatkan agar adanya perbedaan fungsi dan peran antara KMP dan KIH tidak menciptakan situasi yang tidak kondusif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang berdampak buruk terhadap rakyat.
Serupa dengan Said, pengamat politik dari Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan Jokowi-JK tidak perlu takut menjalankan roda pemerintahan karena DPR dan MPR dikuasai oleh lawan-lawan politiknya.
“Selagi tidak melanggar konstitusi, tidak perlu ada yang dirisaukan oleh Jokowi,” kata Qodari saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu pagi (8/10).
Qodari menekankan tidak mudah bagi MPR untuk begitu saja di tengah jalan menggulingkan pemerintahan Jokowi. “
Impeachment itu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Selagi pemerintah berada di jalur konstitusi tidak ada masalah,” ujar Qodari menegaskan.