Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan diputuskan menjadi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 2014-2019.
Paket B yang diusung Koalisi Merah Putih meraup 347 suara, lebih banyak 17 suara dari Paket A yang mendapat 330 suara. Adapun satu suara memilih abstain dalam pemilihan yang dilakukan secara voting ini.
Zulkifli memiliki wakil yaitu Hidayat Nur Wahid dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Mahyudin dari Fraksi Partai Golongan Karya, Evert Ernest Mangindaan dari Fraksi Partai Demokrat, dan Oesman Sapta dari DPD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sidang paripurna pemilihan ketua MPR membuahkan dua paket kepemimpinan yang diajukan oleh koalisi pendukung presiden terpilih Joko Widodo dan koalisi pendukung calon presiden kalah Prabowo Subianto.
Paket A, yang diusung Koalisi Indonesia Hebat, terdiri dari calon ketua MPR Oesman Sapta dari DPD dan calon wakil-wakil ketua Ahmad Basarah dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Imam Nahrawi dari Fraksi Partai Keadilan Bangsa, Patrice Rio Capella dari Fraksi Partai Nasional Demokrat, dan Hasrul Azwar dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.
PPP, yang dikenal sebagai anggota Koalisi Merah Putih pendukung calon presiden kalah Prabowo Subianto, memutuskan masuk ke dalam paket milik Koalisi Indonesia Hebat secara dramatis menjelang sidang paripurna.
Namun, dukungan mereka tidak cukup untuk memenangkan koalisi yang dipimpin PDIP ini, yakni Koalisi Indonesia Hebat.
Oesman Sapta sendiri diputuskan di sidang DPD sebelumnya agar diajukan sebagai calon tunggal dari DPD. Koalisi Merah Putih sempat mempermasalahkan hal ini, namun pada akhirnya mereka menerima keputusan DPD.
Sidang paripurna lanjutan kemarin berjalan kembali dari sekitar pukul 22.30 WIB sampai 04.30 WIB atau sekitar enam jam. Dengan terpilihnya Zulkifli memperkuat dominasi Koalisi Merah Putih di Senayan yang sebelumnya telah memenangkan pemilihan pimpinan DPR.