Jakarta, CNN Indonesia -- Koalisi pendukung Prabowo Subianto membenarkan bahwa langkah selanjutnya yang menjadi sasaran pihaknya yaitu mengincar posisi ketua-ketua komisi di DPR. Kemenangan dalam perebutan kursi pimpinan MPR memantapkan yang menjadi target berikutnya itu.
Koalisi pendukung Prabowo Subianto lagi-lagi memenangkan kursi pimpinan parlemen di MPR RI pada Rabu dini hari (8/10) di Ruang Rapat Paripurna 1. Paket B berisi Zulkifli Hasan, Mahyudin, EE Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, dan Oesman Sapta yang diusung koalisi Prabowo memperoleh 347 suara, unggul 17 dari Paket A, Oesman Sapta, Ahmad Basarah, Imam Nahrawi, Patrice Rio Capella, dan Hasrul Azwar dari koalisi pendukung Jokowi.
Politikus Partai Golkar Nurul Arifin mengakui koalisinya akan membidik posisi-posisi strategis berikutnya yaitu jabatan ketua-ketua komisi di DPR. "Iya. Itukan ada di MD3." kata Nurul dalam pesan singkatnya kepada CNN Indonesia, Rabu (8/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurul menyampaikan koalisi Prabowo akan menjadi mitra pemerintah sebagai penyeimbang. “Fungsi separation of power akan terwujud secara nyata,” ujar Nurul.
Menurut Ketua DPP Partai Golkar ini, ke depannya arah komposisi di parlemen akan lebih jelas yaitu mana fraksi yang pro-pemerintah dan non-pemerintah. Koalisi pendukung Prabowo, Nurul melanjutkan, bertugas menjalankan fungsi pengontrol dan penyeimbang.
"Kita sedang belajar dalam kubu yang terpolarisas di dua kekuatan, seperti halnya di Amerika dengan Demokrat dan Republik sehingga kelompok yang tergabung di dalamnya memiliki kejelasan entitas dalam program dan kebijakan," ujar Nurul menguraikan.
Mengenai nasib Partai Persatuan Pembangunan ke depan, menurut Nurul, hal itu menjadi pelajaran yang mahal bagi PPP yang pada sidang paripurna pemilihan ketua MPR berbelok ke kubu PDI Perjuangan. Nurul menilai loyalitas dan kecerdasan berpolitik tergambarkan dalam sidang pemilihan ketua MPR tersebut.
"Dan memperlihatkan kepada kita semua bahwa politik dua kaki akhirnya hanya menjadi alat bunuh diri mereka. KMP belum menentukan langkah apa selanjutnya, namun kita tunggu distribusi di komisi beberapa hari ke depan," kata Nurul meneruskan.