KABINET JOKOWI

Calon Menteri Tersandung Rekam Jejak

CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2014 11:51 WIB
Politikus PDIP mengatakan Jokowi sedang memilih menteri yang betul-betul bebas dari potensi terbelit korupsi. Ini membuat pengumuman kabinet bisa mundur.
Joko Widodo (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Joko Widodo belum juga mengumumkan kabinetnya karena sang presiden masih menimbang-nimbang para calon menterinya yang menurut Komisi Pemberantasan Korupsi memiliki masalah dengan rekam jejak mereka.

“Masalah terletak pada track record calon menteri. KPK kan minta yang betul-betul bebas dari tindak pidana korupsi,” kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Aria Bima, kepada CNN Indonesia, Selasa (21/10).

“Ini soal kualitatif. Masalah rekam jejak itu yang membuat (pengumuman kabinet) bisa mundur,” kata Aria. Ia tak tahu persis kapan Jokowi dan Jusuf Kalla akan mengumumkan kabinet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama-nama calon menteri yang beredar, ujar Aria, tak seluruhnya benar. Namun anggota DPR itu membenarkan satu nama yang telah dikantongi Jokowi: Rini Soemarno. “Kalau nama yang itu benar,” ujar Aria.

Rini Soemarno adalah Kepala Staf Kantor Transisi Jokowi-JK. Ia merupakan mantan Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk. Rini kerap mengikuti Jokowi ke manapun. Namanya pertama kali disebut sebagai calon menteri oleh Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada Reuters.

“Di bawah kepemimpinannya (Rini) di BUMN, pemerintah akan memiliki kekuatan khusus untuk program-program infrastruktur dan konsolidasi BUMN,” kata Hasto seperti dikutip Reuters, Sabtu (18/10). Rini diplot menjadi Menteri BUMN. Ia dianggap berpengalaman mengatur korporasi.

Pekan lalu Jokowi menyerahkan lebih dari 43 nama calon menteri kepada KPK dan PPATK. Daftar itu telah dikembalikan KPK kepada Jokowi. Namun lembaga antikorupsi itu bungkam ketika ditanya siapa-siapa saja yang mereka coret dari daftar menteri.

“Yang pasti nama-nama calon menteri itu sudah kami rampungkan. Saya tidak ikut bertemu Jokowi,” kata Deputi Pencegahan KPK Johan Budi kepada CNN Indonesia.

Indonesia Corruption Watch sebelumnya meminta Jokowi menunda pengumuman kabinet karena ada nama di antara 43 daftar calon menteri Jokowi-JK yang integritasnya diragukan dalam pemberantasan korupsi.

“Figur tersebut potensiap menjadi tersangka korupsi dan diberitakan memiliki rekening atau transaksi keuangan mencurigakan,” kata Koordinator ICW Ade Irawan.

Sejumlah nama yang disebut masuk dalam daftar calon menteri Jokowi adalah Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP dan mantan anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari, Rektor Universitas Paramadina dan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Anies Baswedan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan.

Ada pula nama Dubes RI untuk Rusia Hamid Awaluddin, Kepala Divisi Propam Polri Inspektur Jenderal Polisi Syahrudin, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, politikus PDIP Pramono Anung, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, mantan Kepala PPATK Yunus Husein, Wasekjen PDIP dan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Hasto Kristiyanto, mantan Sekjen Dewan Perwakilan Daerah RI Siti Nurbaya.

Selain itu, disebut juga nama Deputi Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Mas Achmad Santosa, mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan, penasihat Tim Transisi Jokowi-JK Jenderal TNI (Purnawirawan) Luhut Binsar Panjaitan, Ketua DPP Hanura dan anggota kelompok kerja Tim Transisi Jokowi-JK Yuddy Chrisnandi, Ketua PPATK Muhammad Yusuf.

Selanjutnya muncul nama politikus PKB Marwan Jafar, CEO Lion Air dan Wakil Ketua Umum PKB Rusdi Kirana, mantan Ketua MK dan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie, Rektor UGM Pratikno, politikus Nasdem dan mantan anggota Komisi II DPR Ferry Mursyidan Baldan, Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor Johnny Darmawan Danusasmita, CEO GarudaFood Sudhamek, Ketua Umum Hanura dan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purnawirawan) Wiranto.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER