PELANTIKAN AHOK

Penolakan ke Ahok Harga Mati

CNN Indonesia
Senin, 10 Nov 2014 12:36 WIB
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana mendorong langkah demonstran yang menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI.
Massa dari Front Pembela Islam berunjuk rasa di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 10 November 2014. Mereka menolak Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana mendorong langkah demonstran yang menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan ini mengatakan sejalan dengan semangat para pengunjuk rasa karena Ahok sudah banyak menjadi catatan publik, baik di masyarakat maupun di DPRD. “DPRD tak lagi sendiri. DPRD sudah didukung masyarakat, misalnya masyarakat sudah membuat angket penolakan Ahok,” kata Lulung yang ikut berorasi di kawasan DPRD DKI, Senin (10/11).

Lulung mengklaim tak hanya fraksinya yang menolak Ahok tapi juga Fraksi Gerindra dan Fraksi PKS. “Gerindra dan PKS sejalan dengan PPP,” ujar lulung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lulung mengatakan memberi apresiasi kepada Front Pembela Islam (FPI) dan semua ormas Islam lain yang menolak Ahok. “Sekarang sudah melakukan perhatian khusus Ahok sudah menjadi banyak catatan publik,” ujarnya.

Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta Fahrur Rozi mengatakan pihaknya menentang Ahok menjadi Gubernur DKI dengan berunjuk rasa sebagai penyampaian aspirsi.

“Kami datang ke sini tentunya ini aspirasi masyarakat murni, ini suara rakyat Jakarta, kami gerakan masyarakat Jakarta di dalamnya ulama-ulama besar yang tua maupun yang muda dan buruh,” ujarnya di sela-sela demonstrasi. “Bagi kami lengserkan Ahok adalah harga mati.”

GMJ menuding Ahok sebagai sumber masalah. “Ahok sumber konflik. Dan setiap saat dia menjadi berita yang mengundang orang marah,” kata Fahrur. Menurut dia sebanyak 70 persen pegawai Pemda DKI mungkin tidak setuju sama Ahok.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER