Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat konsultasi pimpinan DPR dan pimpinan fraksi-fraksi dengan agenda penandatanganan nota kesepahaman antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih dibuka dengan ucapan terima kasih Ketua DPR Setya Novanto kepada sejumlah politisi yang menjadi juru lobi kunci KIH-KMP.
“Kesepakatan hari ini dicapai dengan kebersamaan KIH dan KMP yang merupakan keluarga besar DPR. Saya berterima kasih kepada Hatta Rajasa, Idrus Marham, Pramono Anung, Olly Dondokambey. Karena seringnya (mereka) bertemu, maka kesepakatan ini tercapai,” kata Setya di ruang Nusantara IV DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (17/11).
(Baca:
Pramono Anung, Kunci KIH Taklukkan KMP)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setya berharap kesepakatan dua kubu besar di parlemen hari ini dapat menjadi komitmen besar seluruh legislator untuk membangun DPR sesuai harapan rakyat. “Mulai hari ini kita melakukan tugas dan fungsi kedewanan sebagaimana diamanatkan konstitusi,” ujar Setya.
Sementara Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah sesaat sebelum acara dimulai menyatakan tak masalah periode awal DPR 2014-2019 diwarnai dengan perseteruan. “Tengkar lebih baik karena sehat, artinya tidak ada sekongkol. Contoh Taiwan yang (anggota legislatifnya) tengkar terus tapi ekonomi tumbuh. Beda pendapat tak apa karena hasilnya bagus,” ujar politikus PKS itu.
Yang penting, kata Fahri, saat ini kompromi telah tercapai. Ia pun menegaskan KMP tak bubar setelah penandatanganan nota kesepahaman ini. KMP akan tetap ada untuk mengkritik atau mendukung kebijakan pemerintah, agar pemerintah ada yang mengawasi dan tak keluar dari jawabannya.
Dalam penandatanganan nota kesepahaman KMP-KIH siang ini, hadir pula Ketua Fraksi NasDem Victor Laiskodat, Sekjen Hanura Dossy Iskandar, Ketua Fraksi PKB Helmy Faishal Zaini, Sekretaris Fraksi PKS Abdul Hakim, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Tjatur Sapto Edy, Sekjen Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, dan anggota Fraksi Golkar Bobby Adhityo Rizaldi.