Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar Priyo Budi Santoso akhirnya buka suara. Setelah menutup diri di Hotel Lagoona, Nusa Dua, Bali, selama dua hari terakhir, Priyo mengungkap alasan kenapa dia tidak menghadiri Musyawarah Nasional partai beringin yang lokasi acaranya hanya berjarak ratusan meter dari hotelnya.
"Betul saya posisi di Bali. Tapi saya tidak dapat mendatangi Hotel Westin, karena tanda peserta tidak diakui dan dirampas oleh Nurdin Halid. Saya tidak tahu alasannya kenapa," kata Priyo saat memberikan keterangan di Hotel Lagoona, Senin (1/12).
Ketua Umum MKG ini mengatakan, penolakan Nurdin menyakiti perasaannya sebagai salah satu kandidat ketua umum yang diunggulkan. Priyo mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan penolakan tersebut karena Munas dijaga pengawalan yang super ketat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Priyo mengklarifikasi kabar yang menyebut dirinya diusir saat hendak mendatangi munas. Ia menepis pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi Golkar Muladi yang mengatakan panitia munas menolak kedatangan Priyo.
"Yang benar, ketika itu staf saya di DPP Partai Golkar yang datang ke munas. Mengetahui dia perwakilan dari Priyo, staf saya langsung dicabut tanda pesertanya," ujar Priyo.