Jakarta, CNN Indonesia -- Wacana pemecatan Wakil Ketua Partai Golkar yang membentuk Tim Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono, mulai mengemuka di Musyawarah Nasional IX Partai Golkar yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, hari ini. Perwakilan Golkar daerah mengemukakan pendapatnya ihwal pemecatan dalam paparan pandangan atas laporan pertanggungjawaban Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar 2009-2014.
Dengan mengapresiasi hasi kerja Ical, nyaris seluruh DPD I yang mewakili DPD II meminta DPP Partai Golkar yang terpilih untuk menjadi pengurus di 2014-2019 agar menindak tegas para pendiri Tim Penyelamat partai Golkar.
"Setiap oknum di internal PG yang melanggar AD/ART agar diberikan sanksi khusus," ujar Ketua DPD Sulut Stevanus Vreeke Runtu, dalam agenda Munas, Selasa (2/12).
Stevanus menuding presidium bentukan Agung ibarat makar ddalam negara. Oleh karenanya, ia meminta sanksi pemecatan sebagai ganjaran layak untuk itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai pertanggungjawaban Ical, Stevanus bersama 15 ketua DPD II Sulawesi Utara tidak sedikitpun memberikan catatan atas kiprah Ical selama lima tahun memimpin. Malah, mereka berharap Ical tetap lanjut pimpin Golkar.
"Sulawesi Utara bangga dengan ARB karena kiprahnya di Golkar dan dipercaya sebagai presidium KMP," ujar Stevanus.