MUNAS GOLKAR

Agung Tutup Pintu Perdamaian dengan Ical

CNN Indonesia
Rabu, 03 Des 2014 21:37 WIB
"Sekali lagi kami tegaskan kami tak akui hasil Munas Bali. Munas itu jelas-jelas telah didesain untuk memenangkan satu calon ketum," kata Agung Laksono.
Agung Laksono menenangkan massa Angakatan Muda Partai Golkar (APMG) usai terjadi bentrokan di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa, 25 November 2014. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Penyelamat Partai Golongan Karya, Agung Laksono, menegaskan tidak ada lagi ruang damai antara kubunya dengan kubu Aburizal Bakrie. Musyawarah Nasional IX Partai Golkar yang jadi digelar di Bali menjadi alasan utama Agung mengatakan hal tersebut.

"Tidak ada lagi rekonsiliasi setelah Munas digelar," ujar Agung singkat di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu (3/12). Dia mengatakan rekonsiliasi seharusnya dilakukan sebelum Munas digelar. Namun nyatanya Munas tetal digelar oleh kubu Aburizal Bakrie dan Agung menutup pintu perdamaian.

"Seharusnya selesaikan dulu islah baru jalankan Munas, bukan islah sambil menjalankan Munas,” kata Agung. Dia berulang kali mengatakan Munas Golkar di Bali tidak sah karena melanggar keputusan yang dibuat pada Rapat Pleno Partai Golkar pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekali lagi kami tegaskan kami tidak mengakui hasil Munas Bali. Munas tersebut jelas-jelas telah didesain untuk memenangkan satu calon ketua umum," lanjut Agung.

Hubungan Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical) memang semakin tidak baik, apalagi setelah Ical memecat seluruh kader Golkar yang tergabung dalam Tim Penyelamat Partai Golkar. Ical menganggap tim tersebut melakukan tindakan inkonstitusional yang berpotensi memecah-belah partai dan dinilai merupakan upaya kudeta terhadapnya.

Selain Agung, Priyo Budi Santoso, Agun Gunandjar, Agus Gumiwang, dan beberapa elite Golkar lain pun turut menjadi korban pemecatan Ical. Namun Agung menanggapi santai pemecatannya tersebut. Baginya pemecatan tersebut tidak ada artinya karena dia sudah menon-aktifkan Ical terlebih dahulu dari jabatannya sebagai Ketum Golkar. "Saya sudah pecat dia duluan," katanya.

Meski hubungannya dengan Ical meruncing, Agung mengatakan tali silaturahmi antara dirinya dengan kader Golkar yang lain akan tetap terjaga. "Tali silaturahim tidak putus," kata Agung.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER