Jakarta, CNN Indonesia -- Koalisi Merah Putih (KMP) saat ini tidak solid karena dualisme di tubuh partai koalisi. Pengamat politik Asep Warlan Yusuf menyebut, perpecahan yang terjadi dalam KMP justru menguntungkan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Ketika mereka pecah, itu yang dikehendaki oleh Indonesia Hebat. Itu yang dikehendaki pemerintah. Jadi akan mudah tumpah kekuatan KMP ketika mereka pecah," ujar Asep saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (9/12).
Dua partai pendukung KMP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golongan Karya (Golkar) saat ini memiliki dua ketua umum. Kondisi tersebut menyebabkan suara di tubuh KMP pecah dalam menghadapi polemik yang terjadi dalam perpolitikan saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada tiga hal penting yang kemungkinan akan diputuskan oleh DPR pada masa sidang kedua usai masa reses yaitu Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan interpelasi tentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
PPP sebelumnya benar-benar terpecah menjadi dua saat kubu Romahurmuziy menyatakan bergabung dengan KIH padahal kubu Suryadharma Ali saat itu masih berkeras berada dalam KMP.
Polemik di tubuh Partai Golkar juga masih terus terjadi. Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie (Ical) sebelumnya menyatakan menolak Perppu Pilkada. Namun Selasa malam (9/12), Ical berbalik dan mendukung Perppu Pilkada lewat kultwit di akun Twitter pribadinya @aburizalbakrie.
Partai Golkar pimpinan Agung Laksono telah sejak awal menyatakan mendukung Perppu Pilkada. "Saya dengar PAN (Partai Amanat Nasional) terkait Perppu sudah ada tanda-tanda itu walau belum ada ekspresinya, selama ini mereka hanya bilang nanti akan pelajari. Jelas KIH diuntungkan," kata Asep.