Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Golongan Karya, Partai Gerindra, dan Partai Amanat Nasional telah angkat bicara soal sikap mereka yang merasa perlu untuk mendukung Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Pemilihan Kelapa Daerah (Perppu Pilkada) warisan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Melihat langakah itu, anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan TB Hasanuddin mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Koalisi Merah Putih (KMP). Menurutnya, kesadaran KMP itu berkat dorongan dan kemauan rakyat, termasuk arus bawah dari elite gubernur dan wali kota/bupati.
"Saya ucapkan terima kasih atas kesadarannya. KIH dan KMP ini mendengar pendapat rakyat," kata Hasanuddin kepada CNN Indonesia, Rabu (10/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasanuddin menegaskan, memang kekalahan KMP dalam kontestasi pilpres 2014 telah membuat dinamika politik di Indonesia bergelombang, bahkan cenderung curam. Menurutnya, UU Pilkada adalah sebuah produk sakit hati akibat kekalahan Prabowo-Hatta untuk menjadi pemimpin bangsa ini.
"Kemarin lahir UU yang akibat kekecewaan di pilpres. Sekarang duduk bareng dan mulai kali ini kira sepakat," tutur Hasanuddin yang merupakan Ketua DPD PDIP Jawa Barat ini.
Mengenai kemungkinan merapatnya Partai Demokrat dan PAN ke Koalisi Indonesia Hebat, Hasanuddin mengaku hal itu tidak menjadi masalah besar dan sangat mungkin KIH mengakomodasinya.
"Kami sangat hargai itu, dan memiliki kesamaan. Saya hargai pandangan SBY dan Hatta Rajasa sebagai seorang negarawan, dan kemungkinan (ke KIH) itu silahkan saja," ujar Hasanuddin.
Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie tadi malam menyatakan mendukung Perppu Pilkada setelah sebelumnya menolak yang disampaikan dalam Munas Golkar IX baru-baru ini.