Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan ketua umum Golkar Jusuf Kalla berpendapat keputusan pemerintah untuk bersikap netral menghadapi konflik dua kubu di Golkar merupakan langkah yang baik.
“Itu solusi baik. Kita tunggu (Golkar) islah saja,” ujar Kalla di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Selasa (16/12).
Politikus kelahiran Makassar yang menjabat Wakil Presiden RI itu mengatakan, solusi paling tepat menyelesaikan konflik Golkar ialah dengan jalan berdamai dan bersatu kembali antardua kubu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jika ada yang menolak (islah), sah saja. Namun akan timbul perseteruan dua kubu terus-menerus. Maka pemerintah minta mereka bersatu dulu,” kata Kalla.
JK juga mengatakan bahwa langkah pemerintah tidak akan mengambil pengakuan kepengurusan partai berlambang pohon beringin itu sebelum islah, "Pemerintah tetap minta mereka bersatu dahulu," tutupnya.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pagi tadi menolak mengesahkan kepengurusan kubu Aburizal Bakrie maupun kubu Agung Laksono. Sementara menunggu Golkar berdamai secara internal, pemerintah mengakui kepengurusan Golkar lama hasil Munas Riau, Oktober 2009, yang diketuai Aburizal dengan Agung Laksono sebagai wakilnya. (Baca
Menkumham: Pengurus Golkar yang Sah Versi Munas Riau)
“Partai Golkar masih diakui sebagai partai politik. Kepengurusan yang jadi persoalan di sini. Kepengurusan di Kemenkumham tercatat masih yang lama,” ujar Yasonna.
Pasca keputusan Menkumham tersebut, kini kedua kubu di Golkar menjajaki islah. Agung Laksono membentuk tim perundingan untuk berdialog dengan kubu Ical, sedangkan Aburizal mengutus MS Hidayat menemui Agung. (Baca:
MS Hidayat Siap Laksanakan Perintah Ical, Temui Agung)