Jakarta, CNN Indonesia -- Hari ini, Senin (23/3), bakal menjadi momen yang tak akan dilupakan oleh Agung Laksono, Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta. Pasalnya, bertepatan dengan hari lahirnya yang ke 66 tahun, politisi senior partai beringin itu seolah mendapat kado berupa pengesahan kepengurusan Golkar dari Kementerian Hukum dan HAM. Sungguh sebuah kado yang sempurna.
Kesempurnaan kado itu sepertinya datang dari tiga sisi. Pertama, dan yang utama, tentu saja dari sisi hukum. Surat Keputusan dari Menkumham yang menyatakan bahwa kepengurusan Golkar lelaki kelahiran Semarang ini sebagai yang diakui pemerintah dikeluarkan hari ini persis pada tanggal kelahirannya, 23 Maret 1949, 66 tahun yang lalu.
Surat Keputusan pengesahan kepengurusan ini tentu jadi modal bagi lelaki yang pernah menjabat sebagai Ketua DPR RI 2004-2009 untuk bergerak demi menyempurnakan kado yang diterimanya. Sebelum SK pengesahan itu resmi keluar, Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly sudah menyatakan bahwa kubu Agung sebagai kubu yang sah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung yang pernah jadi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pun membawa Golkar-nya melakukan safari politik. Semua pimpinan partai yang masuk di DPR disambanginya. Mulai Nasdem, PAN, PPP kubu Romuhurmuziy, PDIP, Hanura, PKPI dan PKB. PKS belum disambangi meski mengaku bakal menerima Agung dan hanya Gerindra yang jelas-jelas menolak kunjungan itu.
Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) berkomentar bahwa safari ini hanya upaya mencari dukungan politik saja. Bahkan Sekjen Golkar kubu Ical, Idrus Marham menyebut Agung telah mencari perlindungan di pihak-pihak yang berada di kekuasaan karena dia banyak melalukann tindakan melawan hukum terkait penyelanggaraan munas Jakarta.
Baru pada hari ini, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini mendapatkan kesempurnaan kadonya dari sisi politik. Saat Ketua DPR Setya Novanto membuka masa sidang ke-3 DPR 2014-2019, sudah diinterupsi dengan permintaan untuk pembacaan perombakan Fraksi Golkar kubu Agung. Pimpinan DPR sempat menolak.
Namun ketika datang lampiran SK Menkumham, Agus Gumiwang Kartasmita, Ketua Fraksi Golkar yang baru membacakan susunan Fraksi Golkar yang baru dan siap bekerja dengan fraksi lain. Perombakan fraksi ini penting karena fraksi adalah kepanjangan tangan partai di DPR.
Yang mungkin membuat Agung lebih senang, soal hak angket terhadap Menkumham Yasonna Laoly karena SK nya itu, juga belum nampak digulirkan. Padahal sebelumnya, hak angket untuk mengoreksi Yasonna dan menggantinya, digagas oleh dua orang penting di Fraksi Golkar yang telah digeser. Ketua Ade Komaruddin dan Sekretaris Bambang Soesatyo.
Kesempurnaan kado bagi Agung itu ditutup oleh sisi sosial. Golkar menggelar wayangan semalam suntuk sekaligus ruwatan malam nanti. Dalam tradisi Jawa, wayangan umumnya digelar untuk merayakan sesuatu, seperti ulang tahun atau kemenangan. Sementara ruwatan adalah upacara buang sial.
Lakon wayangan yang dipilih pun sesuai dengan kondisi Golkar yang dilalui Agung. Dalang kondang Ki Manteb Soedarsono akan memainkan lakon Amarto Binangun. "Lakon ini menceritakan, kalau ingin mencapai sesuatu harus sengsara," kata Ki Manteb.
Soal kesempurnaan kado ulang tahun ini, Ketua DPP Golkar kubu Agung, Leo Nababan punya istilah yang pas. "Saya kira, inilah yang disebut berkah Tuhan," tuturnya. Saat ditanya kemungkinan bahwa semua ini telah direncanakan atau di-setting dengan baik, dengan cepat dia menyergahnya, "ya tidak lah.". Selamat ulang tahun Agung Laksono.
(hel)