Jakarta, CNN Indonesia -- Megawati Soekarnoputri hampir pasti akan kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2015-2020. Meski begitu, hasil sensus Center for Strategic and International Studies terhadap 467 Dewan Pimpinan Cabang PDIP memunculkan empat nama yang diprediksi bakal menjadi pemimpin PDIP lima tahun mendatang pasca Megawati. Mereka ialah Puan Maharani, Jokowi, Pramono Anung, dan Ganjar Pranowo. (Baca
CSIS: Jokowi, Ganjar, Pram akan Pegang Peran Penting di PDIP)
Dari keempat nama tersebut, hanya Puan Maharani yang berasal dari trah Soekarno, sedangkan tiga lainnya bukan anak-cucu biologis sang proklamator. Ini seiring dengan makin banyaknya kader PDIP yang berpendapat partai mereka tak lagi harus dipimpin oleh dinasti Soekarno. Dari 467 DPC yang disensus CSIS, 51,2 persen pengurus PDIP memang berpendapat partai mereka masih harus dipimpin trah Soekarno, namun 48,2 persen lainnya berpikir sebaliknya.
Sensus CSIS juga menunjukkan meski Megawati Soekarnoputri dipercaya mayoritas pengurus PDIP untuk kembali memimpin partai, namun Jokowilah yang dianggap mampu membesarkan partai untuk jangka panjang, dan Jokowi juga yang dinilai sanggup mendulang suara publik bagi partai. (Baca
CSIS: Mega Hebat Urus PDIP, Tapi Jokowi yang Bisa Raup Suara)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi sensus pra-Kongres PDIP oleh CSIS itu, Juru Bicara Fraksi PDIP Junimart Girsang mengklaim partainya tak melihat faktor popularitas atau ketenaran tokoh, melainkan lebih ke sejarah. "Kami juga bicara soal aura, melihat bagaimana seseorang yang secara fisik bisa memimpin," kata advokat yang kini duduk di Komisi III DPR itu.
"Ada orang yang secara fisik tak bisa memimpin, tapi kami lihat Bu Ketua Umum bisa memimpin PDIP dengan solid," ujar Junimart.
Terkait nama Jokowi yang digadang bisa menjadi pengganti Megawati di masa mendatang, Junimart mengatakan lebih baik lihat dulu bagaimana kiprah sang Presiden, sebab pemilihan ketua umum bukan euforia sesaat atas figur yang muncul pada suatu waktu.
Pemilihan Ketua Umum PDIP saat ini, ujar Junimart, masih lekat dengan faktor sejarah. Trah Soekarno dianggap memiliki sejarah dan karisma yang dibutuhkan partai banteng. "Sekali lagi, ini bukan masalah figur yang muncul seketika. (Kepemimpinan) ini harus dibawa sejak lahir. Oleh sebab itu trah Soekarno menjadi acuan pada pemilihan ketua umum sekarang," kata dia.
Walau demikian, bukan berarti nama-nama seperti Jokowi, Pramono Anung, dan Ganjar Pranowo tak bisa jadi pemimpin PDIP. Hanya saja, faktor sejarah dan karisma membuat mereka tak bisa menjadi pemimpin PDIP untuk saat ini.
Rapat Kerja Nasional PDIP September 2014 di Semarang menyepakati Megawati Soekarnoputri akan kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDIP pada Kongres IV PDIP di Sanur, Bali, 8-12 April. Megawati akan tetap memimpin partai hingga 2020. (Baca
Maruarar Sirait: Regenerasi Ketua Umum PDIP pada 2020)
(pit/agk)