Jakarta, CNN Indonesia -- Kemarin, PAN melansir pengurus Dewan Pimpinan Pusatnya. Yang cukup mengejutkan, nama Amien Rais, tokoh utama PAN tidak masuk dalam jajarannya.
Meski namanya tidak masuk, ada dua anaknya yang masuk dalam struktur DPP partai berlambang matahari biru itu. Ada Hanafi Rais, yang menjadi wakil ketua umum dan Mumtaz Rais yang menjadi wakil sekjen. Kedua anak Amien Rais ini menjadi anggota DPR periode 2015-2020.
Langkah Amien Rais ini, sebut pengamat politik dari LIPI Indria Samego menyiratkan dua hal. "Orang bisa memaknainya bahwa regenerasi sudah mulai dilakukan di PAN. Dan yang kedua, ini adalah langkah Amien Rais untuk menjaga trahnya di PAN," kata dia saat berbincang dengan CNN Indonesia, Rabu (1/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Regenerasi di PAN, tutur Indria, memang harus dilakukan jika PAN ingin bertahan sebagai partai yang masuk di parlemen. Regenerasi, lanjut dia, memang harus disiapkan dengan baik.
Pilih kader-kader muda potensial berpikiran maju untuk secara perlahan-lahan ditempatkan di posisi-posisi yang strategis dengan tanggung jawab yang besar.
Memang, tukas dia, lebih baik jika regenerasi itu merit system. Artinya, siapa yang memiliki kemampuan lebih baik pantas untuk mendapatkan posisi lebih strategis. "Tapi di politik kan tidak selalu seperti itu," tuturnya.
Untuk posisi Hanafi Rais sebagai wakil ketua umum, Indria menilainya sudah pantas. Hanafi disebutkannya sudah mulai menemukan kematangan dan kemampuan komunikasi politiknya. Posisi ini akan jadi tempat yang pas bagi Hanafi untuk menjadikan dia politisi yang lebih matang.
Sementara untuk Mumtaz yang menjadi wakil sekjen, dilihat Indria masih belum sesuai. Mumtaz masih terlalu muda dan belum cukup mumpuni untuk menduduki posisi wakil sekjen.
Lebih baik jika Mumtaz diberi kesempatan lebih lama untuk meningkatkan kemampuan dan kematangan sebagai politisi dengan mengambil peran yang aktif di DPR.
"Kondisi ini yang membuat penilaian bahwa apa yang dilakukan Amien Rais menempatkan dua anaknya di DPP sebagai sebuah langkah untuk menjaga trahnya di PAN," tukasnya.
Wajar jika Amien Rais ingin meneruskan pengaruhnya atau keluarganya di PAN meski dia sudah tidak terlibat aktif. PAN punya tradisi bahwa tidak ada ketua umum atau sekjennya yang dua periode. Selain itu, ada jargon di PAN, siapa pun ketua umum atau sekjennya, aktor utamanya tetap Amien Rais.
Urusan menjaga trah di politik Indonesia, sebut Indria adalah hal yang strategis. Trah masih sebuah modal yang penting dan berharga bagi orang yang berkecimpung di politik.
"Kondisi ini yang membuat penilaian bahwa apa yang dilakukan Amien Rais menempatkan dua anaknya di DPP sebagai sebuah langkah untuk menjaga trahnya di PAN." . Indria Samego, pengamat politik LIPI |
Indria memberikan contoh PDIP dan Partai Demokrat. Di PDIP bisa dilihat bagaimana Megawati Soekarnoputri selalu membawa Soekarno. Soekarno juga yang membuat dia bisa diterima di PDIP.
Dan kini, trah Soekarno itu dia sedang wariskan ke anaknya, Puan Maharani. Caranya dengan menempatkan Puan di posisi penting di DPP PDIP. Trah Soekarno di PDIP tidak hanya milik keluarga Megawati semata. Ada Puan Soekarnoputri yang anak dan Guntur Soekarnoputra.
Sedang Partai Demokrat, lanjut Indria, terlihat bagaimana Susilo Bambang Yudhoyono menjaga trahnya dengan menempatkan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) di posisi sekjen. Atau juga menempatkan iparnya, Pramono Edhie Wibowo sebagai elit Demokrat.
"Ya harus diakui, meski umumnya partai di Indonesia menyebut diri mereka partai modern, tetapi kenyataanya, partai itu juga dijaga atas nama trah karena ketergantungan pada tokoh masih besar," terangnya.
(hel)