Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan menggelar rapat konsultasi mengenai pencalonan Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai Kapolri. Rapat akan digelar di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (6/4).
Berdasarkan agenda resmi kepresidenan yang diterima CNN Indonesia, rapat akan digelar di Gedung Nusantara IV pada pukul 11.00 WIB.
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengungkapkan, rapat konsultasi bertujuan untuk menjelaskan perihal pembatalan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri dan menggantinya dengan Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan, pertemuan antara pimpinan eksekutif dan legislatif tersebut hanya membahas soal pergantian Kapolri, karena DPR hanya meminta penjelasan mengenai itu saja.
Tedjo mengaku telah diyakinkan oleh Ketua DPR Setya Novanto bahwa lembaganya tidak akan menyerang Presiden. "Tidak (akan menyerang). Sudah dijamin pimpinan DPR, Pak Setya Novanto. Kesepakatan, jadi Ketua DPR mengatakan akan membahas lebih singkat, hanya Kapolri saja," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan.
Sementara jawaban atas permintaan penjelasan itu, tutur Tedjo, sudah disiapkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Namun, belum diketahui siapa saja yang akan ikut serta mendampingi Presiden dalam kunjungan tersebut.
Soal format pertemuan, tidak akan ada penjelasan tertulis yang diberikan. "Enggak perlu tertulis. Jadi lebih santai saja, penuh keakraban. Sebagai kunjungan balasan, karena DPR sudah ke Istana. Sekarang kami ke DPR. Lebih tepatnya silaturahmi," kata dia.
Menurut Tedjo, memang lebih bagus Presiden langsung bertemu dengan pimpinan DPR. Namun, setelah pertemuan itu, masih harus ada mekanisme yang harus dilakukan oleh DPR sebelum akhirnya Badrodin bisa mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai Kapolri. "Itu kan ada mekanismenya, serahkan pada mekanisme yang ada," kata dia.
Sementara itu, Minggu (5/4) malam kemarin, melalui pesan singkat Pratikno bercerita, bahwa selepas maghrib dia dipanggil oleh Presiden Jokowi untuk menanyakan ihwal rapat konsultasi.
"Sehabis Maghrib tadi saya dipanggil Presiden. Dan (mengejutkan saya), beliau bertanya, apakah pertemuan Presiden dengan Pimpinan DPR di gedung DPR besok jadi dilaksanakan. Saya jawab: "Jadi Pak. Apakah ada hal lain yang perlu saya persiapkan?" Beliau menjawab: "Ah tidak kok. Saya khawatir kalau ditunda" tulis Pratikno.
"kemudian, Presiden menyampaikan antusiasme beliau untuk bersilaturahmi dengan Pimpinan DPR, agar sinergi Pemerintah dengan DPR terus ditingkatkan, dan urusan bersama bisa dituntaskan. Ketika saya bertanya sambil bercanda: "Termasuk tentang Kapolri ya Pak?". Sambil tertawa beliau mengiyakan, "Iya, agar kita segera mempunyai Kapolri yang definitif."
(pit)