Sekelumit Kisah di Balik Penunjukan Prananda oleh Megawati

Anggi Kusumadewi | CNN Indonesia
Senin, 13 Apr 2015 15:38 WIB
Putra Mega itu jadi Ketua DPP Ekonomi Kreatif PDIP. Dia seniman, suka musik cadas. Iron Maiden band favorit pria yang dijuluki 'Kamus Berjalan Bung Karno' itu.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbincang dengan Ketua DPP Prananda Prabowo saat pengumuman pengurus inti PDIP oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pada Kongres IV PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Jumat (10/4). (Antara/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masuknya putra Megawati, Prananda Prabowo, ke struktur inti kepengurusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dinilai wajar oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Andreas Hugo Pareira. Menurutnya, selama ini Nanan –sapaan Prananda– ikut memberikan kontribusi penting bagi partai meski tak tampil di hadapan publik.

“Nanan bukan orang baru. Kami semua di DPP PDIP bukan anak kemarin sore. Jika peran Nanan tak terlalu terlihat, bukan berarti dia tak ada. Dia banyak memberikan masukan dan arahan bagi partai. Dia penjaga PDIP agar partai tak keluar dari garis ideologinya,” kata Andreas kepada CNN Indonesia, Senin (13/4).

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Nanan sebagai Ketua DPP Bidang Ekonomi Kreatif bukannya tanpa alasan. “Mas Nanan itu juga seniman. Itu sebabnya dia pegang ekonomi kreatif. Dia bisa memajukan kreativitas di internal partai,” ujar Andreas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nanan dikenal menyukai aliran musik cadas. Band asal Inggris Iron Maiden menjadi favoritnya. Dia juga jago bermain bas. Ia bahkan pernah menggabungkan cintanya pada musik dengan ideologi Bung Karno yang ia pegang teguh.

Paduan musik dan ideologi itu ia wujudkan dalam bentuk grup band bernama Rodinda (Romantika, Dinamika, Dialektika) yang menyanyikan lagu-lagu bertema nasionalisme sebagai pesan kepada anak muda agar menjaga patriotisme mereka.

Peran Nanan, ujar Andreas, penting bagi PDIP. Selama ini, dari balik layar, Nanan ikut menggerakkan roda partai. Sebelum menjabat Ketua Bidang Ekonomi Kreatif, dia merupakan Kepala Ruang Pengendali dan Analisa Situasi di DPP PDIP.

“Nanan sangat aktif. Di Ruang Situasi DPP, dia mengelola informasi dan data sebagai suplai untuk Ibu Ketua Umum. Dia juga hadir dalam rapat-rapat DPP dan ikut mempersiapkan kegiatan partai, mulai dari Kongres, Konferensi Daerah, hingga Konferensi Cabang PDIP,” kata Andreas.

Politikus peraih Doktor Politik Internasional dari Universitas Giessen, Jerman itu juga bercerita, Nanan selalu memberikan arahan detail dalam tiap kegiatan PDIP, dari soal materi sampai dekorasi. Dia pekerja teknis yang ulung.

Oleh sebab itu Nanan bukannya tak dikenal oleh pengurus-pengurus di daerah. “Mereka tahu Nanan. Hanya karakter Nanan memang tak suka menonjolkan diri,” ujar Andreas.

Soal watak Nanan yang lebih senang menjadi sutradara di balik layar itu juga pernah dikemukakan Jokowi saat belum menjabat sebagai Presiden. “Prananda punya potensi besar. Cara pengorganisasiannya detail. Orangnya memang tak menonjol, tapi bisa dekat dengan siapapun,” kata Jokowi.

Watak itu pula yang membuat Nanan langsung ‘menghilang’ dari arena Kongres IV PDIP begitu ia selesai dilantik menjadi Ketua DPP oleh Megawati. Sepanjang prosesi pelantikan, Nanan pun lebih banyak menundukkan kepala bila tak sedang mengobrol dengan orang di kanan-kirinya.

Hubungan Nanan dengan Megawati disebut Andreas sangat dekat. Apa yang membuat Nanan akhirnya bersedia masuk ke jajaran pengurus inti partai, menurut Andreas hanya diketahui mereka berdua. Sebelum ini, Nanan bahkan pernah menolak diberi jabatan utama di DPP PDIP.

(Baca: Akhir Kerja ‘Sunyi’ Prananda Prabowo, Putra Mahkota Megawati)

Yang jelas, elite PDIP menegaskan Prananda dan Puan Maharani bakal digembleng menjadi pemimpin masa depan partai. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan politikus senior PDIP Pramono Anung menyatakan waktu lima tahun menuju Kongres PDIP 2020 cukup untuk mematangkan pengalaman dan posisi politik Puan dan Nanan. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER