Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mengakui partai berlambang mercy itu telah gagal dalam melakukan kadernisasi. Sebagai partai yang mengklaim diri partai modern, kadernisasi seharusnya menjadi mesin utama untuk melakukan keberlanjutan dan masa depan partai.
"Saya harus mengatakan dan mengakui jika partai ini gagal dalam melakukan kadernisasi," kata Hayono kepada CNN Indonesia, Rabu (15/4). (Baca juga:
Pemilihan Ketum Demokrat bisa Serupa Gerindra dan PDIP)
Beralasan, apa yang katakan Hayono, jika melihat tidak adanya kader yang mampu menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum dan tokoh sentral partai ini. Meski kemudian muncul nama-nama yang akan maju melawan SBY dalam Kongres Partai Demokrat bulan depan, Hayono meyakini belum ada satupun yang sanggup melewati SBY.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada tokoh atau kader atau siapapun yang mampu minimal mendekati SBY. Itu mengapa saya katakan gagal," ujarnya.
Menuju hajat lima tahunan Partai Demokrat dengan agenda pemilihan ketua umum, SBY kemungkinan besar, diprediksi Hayono, akan berlangsung secara aklamasi. Meskipun begitu, hingga kini ia menunggu adanya satu sosok yang bisa membuat persaingan ketua umum untuk periode kepemimpinan 2015-2020 lebih dinamis.
"Ya aklamasi juga kan bagian dari demokrasi, tapi bukan tidak mungkin jelang kongres ada yang mendaftar. Itu yang kami harapkan."
Partai Demokrat akan melangsungkan agenda Kongres nya yang ke IV di Surabaya pada 13 Mei 2015. Hingga saat ini baru SBY seorang yang dipastikan maju dalam pemilihan ketua umum. Nama-nama kader lain seperti Gede Pasek Suardika, Ahmad Mubarok, Sys NS dan Marzuki Alie yang disebut-sebut akan ikut bersaing dianggap belum mampu melampaui elektabilitas Presiden RI ke-6 itu.
(pit)