Marzuki Alie Sebut Lingkaran Dalam SBY Salah Maknai Pesan

Helmi Firdaus | CNN Indonesia
Senin, 04 Mei 2015 12:40 WIB
Marzuki merujuk Kongres Bali, di mana SBY menyebut dirinya atau keluarganya tidak ingin memimpin lagi Partai Demokrat.
Ketua DPR Marzuki Alie (kanan) bersama Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto seusai pertemuan konsultasi pencegahan korupsi oleh anggota dewan, Jakarta, Kamis (18/9).(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi sosok sentral dalam Partai Demokrat. Menjelang kongres yang akan digelar 11-13 Mei mendatang, para pihak yang akan bertarung di kongres saling mengklaim soal SBY.

Wakil Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Marzuki Alie disebut-sebut sebagai calon yang bakal maju sebagai ketua umum di kongres nanti. Namun, langkahnya di kongres nanti bakal berat karena SBY disebut akan maju pula sebagai ketua umum.

Soal SBY maju sebagai calon ketua umum, Marzuki menyebut itu hanya klaim semata yang dilakukan oleh orang-orang di lingkaran dalam SBY di Partai Demokrat. (Baca juga: Kroni SBY Galang Surat Dukungan, Pasek Tetap Maju Calon Ketum

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marzuki yang mantan Ketua DPR itu menilai kalau lingkaran dalam SBY salah dalam memaknai pesan. “Dalam kongres di Bali, SBY bilang dia atau keluarganya tidak ingin lagi menjadi ketua umum Demokrat. Itu kan pesan yang jelas,” tukas Marzuki saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (4/5).

Selain itu, lanjut Marzuki, kesalahan memaknai pesan SBY oleh orang-orang di lingkaran dalamnya itu tampak dari SBY yang sampai saat ini belum memberikan pernyataan secara resmi bahwa dirinya akan maju sebagai calon ketua umum dalam kongres mendatang. (Baca juga: Memanas, Marzuki Sebut Pengkondisian Aklamasi SBY Berbahaya)

Marzuki menyebut, orang-orang lingkaran dalam SBY di Partai Demokrat adalah orang-orang yang kini memegang kekuasaan di partai dan memiliki kekuasaan memaksa untuk mengubah pandangan atau sikap kader, atau mengambil keputusan penting terkait partai.

Mereka, terang Marzuki, sengaja membuat kesan seolah-olah SBY ingin maju kembali sebagai ketua umum. Padahal, tutur Marzuki merujuk pada pidato SBY pada Kongres Bali, SBY ingin semua kader untuk berjuang kembali bersama-sama untuk membesarkan nama Partai Demokrat, tidak ada SBY ingin maju menjadi ketua umum.  “Padahal, jelas SBY dan keluarga tak ingin jadi ketua umum. SBY pasnya jadi Ketua Dewan Pembina, tetapi tetap memegang kendali,” terangnya. (Baca juga: Marzuki Alie: Saya Bukan Kader Demokrat Nakal).

Orang-orang lingkaran dalam SBY ini, tukas mantan sekjen Partai Demokrat ini, sengaja mendorong SBY maju ketua umum sekaligus dipilih secara aklamasi karena itu akan menguntungkan mereka. Orang-orang itu akan menikmati kembali kekuasaan sebagaimana yang kini mereka nikmati. “Ya biar menikmati lagi kekuasaan lah,” katanya.

Orang-orang di lingkaran dalam SBY itu, papar Marzuki, kemudian melakukan gerakan pra kongres. Salah satunya dengan penggalangan tanda tangan dukungan kepada SBY. Dengan posisi mereka sekarang, penggalangan dukungan itu disertai dengan ancaman. 

“Pak SBY saya yakin tidak menghendaki itu. Beliau itu bapak demokrat sejati. Itu lingkaran dalamnya yang salah dan berlebihan memaknai pesan SBY,” terangnya.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto menepis adanya penggalangan dukungan yang dilakukan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat kepada daerah untuk SBY. Wakil Ketua DPR ini mengatakan bahwa dukungan yang diberikan daerah kepada SBY berdasarkan kesadaran agar Partai Demokrat dapat memperoleh kembali kebesarannya.

Selain itu, ia menekankan aklamasi masih menjadi hasil dari berjalannya proses demokrasi dalam proses pengambilan suara. Namun, ia mengatakan proses voting bisa saja terjadi dalam kongres apabila memang tidak tercapainya aklamasi atau musyawarah dan mufakat.
(hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER