Jakarta, CNN Indonesia -- Elza Syarief, pengacara sekaligus orang kepercayaan dari Hutomo Mandala Putra mengaku dirinya belum lagi bertemu dengan Tommy - sapaan Hutomo Mandala Putra. Namun dalam persoalan Golkar, ia mengatakan putra bungsu mantan Presiden Soeharto itu belum berniat untuk menggagas soal musyawarah nasional luar biasa (munaslub) partai beringin.
"Belum ada, dia masih tidak mau (gagas munaslub)," ujar Elza saat dihubungi oleh CNN Indonesia, Ahad (10/5). Elza mengatakan dirinya belum mendapatkan panggilan diskusi dari Tommy untuk membahas soal langkah politik yang akan diambil oleh Pangeran Cendana itu. (Baca juga:
Dua Penghambat Tommy Nakhodai Partai Beringin)
Meski Elza mengaku belum mendapatkan perintah soal pertemuan untuk membahas soal langkah politik, Tommy bergerak aktif di lini masa twitternya. Melalui akun @HutomoMP_9, dia menyebutkan bahwa sebaiknya munaslub dilakukan sebelum pilkada serentak digelar. Munaslub harus dilakukan agar Golkar mampu fokus dalam mempersiapkan dan menghadapi persaingan di daerahnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, Tommy menyebut, jika dalam putusan PTUN nanti dimenangkan oleh salah satu kubu di Golkar, pada prinsipnya itu adalah kekalahan bagi Golkar. Dia menyebutkan dalam kicauannya. "Jika besok PTUN memenangkan Kubu Mana saja, itu bukan kemenangan, itulah cara mengulur waktu agar PG gagal ikut PILKDA "semua sudah jelas"," ujar Tommy Soeharto.
Sabtu malam, dalam lini masa twitter miliknya, Tommy berkicau soal ajakan untuk mendukung musyawarah nasional luar biasa (MLB). Menurutnya MLB adalah jalan keluar bagi konflik partai beringin, sekaligus obat cemas bagi para politikus Golkar dalam menghadapi ajang pemilihan kepala daerah langsung.
“Bisa dipikirkan jika niatnya baik, mendukung MLB secepatnya agar kader Golkar DPD 1 dan DPD 2 bisa lolos dalam pilkada. Tapi kalau main-main sebaiknya hati-hati,” tulis Tommy dalam akun twitternya. (Baca juga:
Kicauan Tommy Soeharto Soal Konflik Golkar dan Pilkada)
Pilkada nampaknya menjadi perhatian Tommy. Ia menilai kesuksesan Golkar ke depan bisa dimulai dan diraih lewat pilkada.
Selain masukan dan usulan, dalam lini masanya, Tommy juga menyindir beberapa pihak yang ia tak mau jelaskan secara terang untuk tidak mengambil keuntungan dari Golkar. Persoalan uang, katanya, jangan menjadi kendala untuk lantas urung menyelenggarakan MLB.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai menyatakan, satu-satunya jalan bagi Tommy Soeharto untuk masuk dan jadi ketua umum adalah jika dia menang dalam Munaslub Golkar. “Mau lewat jalan mana lagi? Satu-satunya ya lewat Munaslub. Tak ada yang lain,” kata dia. (BACA FOKUS:
Jalan Tommy ke Pucuk Beringin)
Hal serupa, ungkap Yorrys, sebenarnya sudah pernah dilakukan di Munas Riau 2009 lalu. Tommy Soeharto maju menjadi salah satu calon ketua umum Golkar. Majunya Tommy waktu itu, ungkap Yorrys, memancing para kader-kader muda Golkar untuk maju meramaikan bursa calon ketua umum. “Jadi itu sangat bisa dilakukan,” ungkapnya.
Sayangnya, harapan Tommy tampanya bakal pupus. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar versi Munas Ancol Lawrence Siburian mengungkapkan hal tersebut. Menurutnya dua kubu yang sedang berkonflik saat ini tidak ada yang menginginkan munaslub dilaksanakan maka saran dari Pangeran Cendana tak mungkin terlaksana.
"Begini, saat ini Partai Golkar terbagi dalam dua kubu yaitu kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono, hanya ada dua kubu. Dari dua kubu tersebut, Aburizal Bakrie tidak ingin menyelesaikan masalah lewat munaslub, Agung Laksono pun demikian, jadi tak mungkin terlaksana," kata Lawrence saat dihubungi CNN Indonesia, Ahad (10/5).
"Tidak ada kubu ketiga yang menginginkan adanya munaslub, jadi sekali lagi saya tekankan itu tidak mungkin," ujarnya menambahkan. (Baca juga:
Mantan Timses Sebut Ada Pertemuan antara Tommy, Ical & Agung).
(hel)