Jakarta, CNN Indonesia -- Pada Kamis pekan lalu, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga menjabat Ketua Umum Partai Demokrat mengirimkan beberapa orang utusan untuk bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta. Mereka yang diutus SBY diberi tugas untuk mengundang Megawati untuk bisa hadir pada pembukaan Kongrs IV Partai Demokrat di Surabaya, awal pekan ini.
Para utusan SBY terdiri dari anaknya yang juga Sekretaris jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan dan Wakil Ketua Umum Agus Hermanto. Pada pertemuan yang menurut Syarief Hasan berlangsung 45 menit itu, Megawati menerima dengan baik utusan SBY.
(Baca juga: Akan Jadi Kekuatan Besar jika SBY dan Mega Dekat)“Pertemuan berjalan hangat,” kata Syarief, “Kedua pihak saling cerita dan berbagi informasi, terutama soal kondisi politik terhangat.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunjungan beberapa petinggi demokrat, menurut Syarief, merupakan penghormatan kepada Megawati yang merupakan Mantan Presiden RI ke 3 sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Banyak obrolan, sebatas bercerita-cerita saja," ujarnya saat dihubungi oleh CNN Indonesia, Minggu (10/5).
Saat dikonfirmasi apakah pertemuan juga membahas ihwal rencana perombakan kabinet, Syarif membantah. Menurutnya, pertemuan tersebut sama sekali tidak membahas rencana reshuffle kabinet yang akan dilakukan oleh Jokowi dalam waktu dekat. "Tidak, tidak sama sekali," ujarnya.
(Baca juga: Cuitkan Undang Mega ke Kongres, SBY Dinilai Sentimentil)
Sebelumnya, SBY melalui akun Twitter @SBYudhoyono, mengunggah foto pertemuan antara sejumlah petinggi Demokrat dan PDI-P di kediaman Megawati, Teuku Umar, Jakarta. SBY mengatakan pertemuan itu berkaitan dengan agenda Kongres Demokrat yang bakal digelar dalam waktu dekat.
Tampak dalam foto tersebut petinggi Partai Demokrat, yakni Syarief Hasan, Edhie Baskoro Yudhoyonk dan Agus Hermanto. Mereka bersanding dengan Megawati, Pramono Anung dan Olly Dondokambey.
(sip)