Jokowi Tiba di Surabaya, Hadiri Kongres Demokrat Malam Ini

Rinaldy Sofwan Fakhrana, Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 12 Mei 2015 16:31 WIB
Kongres Demokrat dibuka tiga jam lagi. Kehadiran Presiden Jokowi dianggap penting sebagai simbol mencairnya hubungan antara PDIP dengan Demokrat.
Presiden Jokowi akan menghadiri Kongres Demokrat malam ini, Selasa (12/5). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Surabaya, CNN Indonesia -- Presiden Jokowi tiba di Surabaya, Jawa Timur, Selasa sore (12/5). Ia akan menghadiri pembukaan Kongres IV Demokrat malam ini di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur. Beberapa jam yang lalu, telah santer beredar kabar Tim Advance Presiden Jokowi telah tiba lebih dulu di Surabaya.

Kongres Demokrat dijadwalkan dibuka tiga jam lagi, yakni pukul 19.30 WIB. Hingga siang tadi, banyak kader Demokrat yang belum tahu apakah Jokowi bakal menjejakkan kaki ke Shangri-La atau tidak.

Jokowi di sela kunjungan kerjanya enam hari terakhir ini ke Ambon, Papua, dan Papua Nugini sempat mengutarakan niatnya untuk menghadiri pembukaan Kongres Demokrat bila tak ada hambatan. Sambil bertolak dari Papua Nugini ke Jakarta untuk mengakhiri lawatannya, Jokowi berupaya menyempatkan diri mampir ke Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demokrat pun sejak awal berharap Jokowi hadir. “Akan lebih baik jika Presiden datang. Kita tahu citra hubungan Demokrat dan PDIP selama ini. Kehadiran Jokowi setidaknya bisa mengubah citra dan membangun kultur yang lebih baik,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Demokrat Ulil Abshar Abdalla di Hotel Shangri-La.

Apabila Jokowi tak hadir, Demokrat menganggap pemerintah tak berpihak kepada Demokrat sebagai partai penyeimbang. “Indonesia butuh tradisi politik yang saling menghormati antara Presiden yang sudah dan sedang menjabat," ujar Ulil.

Meski mengklaim tak merengek agar Jokowi hadir di pembukaan Kongres, Demokrat menilai kehadiran Jokowi merupakan sinyal perbaikan hubungan antara Demokrat dan PDIP sebagai partai di mana Jokowi bernaung.

Hubungan antara SBY dan Megawati selama ini dikenal penuh ketegangan. Hal ini bermula sejak SBY mengundurkan diri sebagai Menteri Pertambangan dan Energi di era Megawati. SBY kemudian mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2004, menantang mantan atasannya itu.

Padahal sebelumnya SBY mengatakan tak berminat menjadi calon presiden. Pada akhirnya SBY yang maju di Pemilihan Presiden 2004 bersama Jusuf Kalla, berhasil mengalahkan Mega yang waktu itu berpasangan dengan Hasyim Muzadi.

SBY lewat salah satu cuitan di akun Twitter-nya, @SBYudhoyono mengatakan, "Sungguh indah jika konstituen Ibu Megawati dan konstituen saya tidak terus 'berjarak' dan bisa bersatu demi kepentingan bangsa dan negara." (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER