Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ade Komaruddin mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai penunjukan Aburizal Bakrie kepada dirinya sebagai mediator Partai Golkar sangatlah tepat.
"Pak Jokowi menyampaikan, 'Kang Akom (sapaan Ade) pas untuk menjadi mediator terlaksananya persatuan Golkar'," ujar Ade yang mendampingi Pendiri SOKSI Suhardiman menemui presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (3/6).
Untuk diketahui, SOKSI merupakan salah satu ormas pendiri Partai Golkar, selain Kesatuan Organisasi Serba Guna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada Jokowi, Ade mengaku telah mengutarakan pernyataan hasil Munas SOKSI yang merekomendasikan dirinya selaku ketua umum dan ketua formatur terpilih untuk segera menjembatani konflik Golkar yang terjadi saat ini.
"Kami ditugaskan oleh Munas untuk memediasi agar konflik Golkar tidak berlarut, ada solusi, terutama menjelang pilkada," ujar dia.
Sebagai perwakilan kader SOKSI seluruh Indonesia, Ade menilai, pihaknya selalu berpatokan pada hukum. Menurut dia, Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara memutuskan bahwa kepemimpinan yang valid adalah hasil Munas Riau dengan Ketua Umum Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Umum Agung Laksono, dan Ketua Pengurus DPP Zainuddin Amali.
"Kebetulan malam tadi ada rapat konsultasi nasional, harus ada rapimnas Munas Riau tersebut. Bukan Ancol atau Bali. Dan mudah-mudahan, patokannya kepada Riau, ada solusi segera untuk pilkada dan akan disampaikan kepada Pak JK (Jusuf Kalla)," kata dia.
Ade merasa optimistis konflik di tubuh Golkar saat ini mampu terselesaikan. Apalagi, JK selaku penengah dan mantan ketua umum sudah berpengalaman menyelesaikan konflik.
"Biar Pak JK selaku wapres dan mantan ketum, kami percaya pada Pak JK yang punya pengalaman mengatasi konflik, masa konflik Partai Golkar enggak selesai. Konflik dunia saja selesai sama Pak JK," ujar dia.
Ade juga menyampaikan, Jokowi sangat menyambut baik islah yang dilakukan kedua kubu Golkar.
"Ya, Beliau menyambut baik. Saya juga menyampaikan kepada teman-teman kader Golkar, bisa ikut pilkada, apapun jalannya. Kami tidak ingin ada konflik horizontal, karena akan mengganggu stabilitas politik," kata dia.
(meg)