Ical Tetap Berkeras Ambil Jalur Hukum atas Dualisme Golkar

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Sabtu, 13 Jun 2015 11:30 WIB
Ical tetap akan mengambil jalur hukum dan meminta Menkumham segera membatalkan surat keputusannya yang menerima kepengurusan Agung Laksono.
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengungkapkan rapat malam ini, Selasa (2/6) membahas soal putusan sela PN Jakut dan implikasinya bagi Partai Golkar. (CNN Indonesia/Aulia Bintang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Goklar Munas Bali burizal Bakrie menyatakan seharusnya Partai Golkar tak akan terpecah bila tak ada pihak-pihak yang menyalahi undang-undang kepartaian. Perpecahan yang terjadi di Golkar dianggap mengganggu jalannya proses persiapan menghadapi pilkada pada bulan 9 Desember 2015.

"Kita ketahui partai Golkar mengalami dua kepengurusan, padahal sebenarnya dalam undang-undang tidak ada kepengurusan ganda," ujar Aburizal dalam agenda Rapimnas Golkar di Hotel Shangri-La, Jakarta 12-14 Juni 2015.

Ical menyatakan keputusan Menteri Hukum dan Ham Yasona H Laoly telah menciderai perasaan Golkar hasil Munas Bali. "Karena itu maka saya memutuskan mengambil jalur hukum. Kami meminta Menkumham harus segera membatalkan surat keputusannya," ujarnya. (Baca juga: Kubu Ical-Agung Kembali Beda Pendapat soal Tim Penjaringan)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, taipan asal Lampung ini menyatakan bahwa kubunya siap menjalankan roda politik partai apabila kubu Munas Ancol yang dipimpin Agung Laksono menang dalam keputusan akhir.

Rapimnas Golkar Kubu Ical dihadiri juga oleh sejumlah petinggi Koalisi Merah Putih antara lain Prabowo Subiantoro, Djan Fariz, Anis Mata dan Asman Abnur.

Diketahui bahwa Rapimnas Golkar ke VIII kubu Ical membahas sejumlah poin antara lain soal putusan sela PTUN, hasil keputusan pengadilan Jakarta Utara dan persiapan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah secara serentak pada akhir tahun.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyarankan Partai Golkar untuk melakukan islah sementara meski islah khusus demi ikut Pilkada telah ditandatangani dua pimpinan kubu di dalam partai beringin itu. (Baca juga: Munaslub Dapat Jadi Solusi Efektif Polemik Golkar)

Islah sementara itu, menurut Yasonna, sebaiknya diikuti juga dengan membentuk kepengurusan sementara. Kepengurusan tersebut bisa dibuat hingga Partai Golkar menggelar munas beberapa bulan mendatang.

Main Dua Kaki

Wakil Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol Priyo Budi Santoso mengaku belum memberitahu Agung Laksono perihal kedatangan dirinya ke Rapimnas VIII Partai Golkar Ical. Priyo mengaku kedatangan itu berdasarkan statusnya yang masih merupakan pengurus partai hasi Munas Riau.

"Saya belum tahu apakah Agung Laksono tahu saya datang kesini. Saya datang atas nama pribadi sebagai ketua DPP," ujar Priyo di depan ruang Rapimnas ke VIII Partai Golkar di Shangri-La, Jakarta, Jumat malam (12/6). (Baca juga: Kubu Ical Tuntut KPU Berpegang SK Menkumham Hasil Munas Riau)

Priyo mengatakan bahwa ketidakhadiran Agung Laksono dalam Rakernas hari ini harus dimaklumi, ia mejelaskan bahwa kehadiran dirinya juga merupakan bentuk dari tanggung jawab sebagai kader Golkar munas Riau. "Saya datang tidak mewakili kubu Ancol. Murni sebagai ketua DPP Golkar yang membidangi Politik dan Legislatif," ujarnya.

Lebih lanjut, Priyo menyatakan bahwa kehadirannya juga merupakan bentuk dari penyelamatan pemenangan Pilkada dan islah. Ia juga mengharapkan kedatangannya bisa menjadi salah satu upaya membangun kebersamaan sesama kader Golkar.

Sebelumnya, demi konsolidasi dan kembali merapatkan barisan, kubu Ical mengaku telah melakukan pendekatan dengan kubu Agung Laksono untuk hadir, karena Agung menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil dari Munas Riau 2009. (Baca juga: Pasca Islah, Polisi Bisa Setop Kasus Mandat Palsu Golkar)

"Bang Ical ngundang pak Agung, tapi beliau datang atau tidak kami tidak tahu. Namun kami harapkan beliau bisa datang kerena masuk di kepengurusan Riau," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Riau 2009 Roem Kono, saat berbincang dengan CNN Indonesia. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER