PDIP Minta PAN Konsisten: Dukung Pemerintah di Parlemen

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Rabu, 02 Sep 2015 15:23 WIB
Pemerintah Jokowi kini diperkuat dengan bergabungnya Partai Amanat Nasional. Posisi pemerintah di parlemen pun diharapkan makin kokoh.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyambut gembira bergabungnya Partai Amanat Nasional di lingkaran Jokowi. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu meminta PAN membuktikan dukungannya kepada pemerintah di ranah legislatif.

“Bergabung (dengan kami) itu bagus, tapi harus konsisten. Kalau (PAN) ada di eksekutif, otomatis (anggotanya) di parlemen harus dukung pemerintah,” kata legislator PDIP Masinton Pasaribu di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (2/9).

Masinton mendukung penuh perubahan haluan politik PAN. Ia beranggapan perjuangan membangun bangsa akan lebih sulit bila partai-partai tercerai-berai. Maka, kata dia, lebih baik partai-partai melepas ego sektoral demi kepentingan nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“PDIP punya prinsip bahwa membangun negeri itu tidak bisa sendiri-sendiri, tapi harus gotong-royong," kata Masinton.

Kolega Masinton di PDIP, Dwi Ria Latifa, mengatakan menyeberangnya PAN ke barisan pendukung pemerintah tak perlu diributkan, sebab saat ini tak ada lagi Koalisi Merah Putih ataupun Koalisi Indonesia Hebat.

PAN sebelumnya berada di Koalisi Merah Putih yang pada Pemilu Presiden 2014 mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa –rival Jokowi dan Jusuf Kalla.

“Sekarang sebetulnya sudah tidak ada KIH atau KMP. PAN bergabung atau apapun, memang untuk membangun kepentingan bangsa dan negara," kata Dwi.

PDIP, kata Dwi, juga sesungguhnya tidak dalam posisi menanggapi apakah masuknya PAN ke pemerintah apakah terkait jatah kursi menteri di kabinet atau tidak.

“Kalau soal kursi menteri jangan tanya sama kami. Tanya Presiden," ujar Dwi. (Baca juga: Apa Konsesi Bergabungnya PAN ke Pemerintah Jokowi) (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER