Jakarta, CNN Indonesia -- Pelantikan Teten Masduki selaku Kepala Staf Presiden, Rabu (2/9), menjadi tanda bahwa Presiden Jokowi akan mempertahankan eksistensi Kantor Staf Presiden. Hal itu disampaikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Negara.
“Kepalanya sekarang sudah ada. Kalau sopirnya ada, masak kendaraan enggak ada?” kata Pratikno.
Sebelumnya, Jokowi telah mengevaluasi sekaligus mengkalkulasi wacana penyatuan Kantor Staf Presiden dengan Sekretariat Kabinet yang sekarang berada di bawah Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini usai dilantik, Teten akan berkonsultasi dengan Jokowi terkait harapan sang Presiden atas Kantor Staf Presiden yang ia pimpin. Teten sedang mempelajari dan melihat lebih dulu apa yang sebaiknya menjadi prioritasnya, dan apa pula terobosan yang mesti dia lakukan.
“Saya juga akan berdiskusi dengan teman-teman di Kantor Staf Presiden karena saya kira mereka sudah ada banyak program, banyak rencana pengembangan institusi. Jadi saya harus dengar dulu. Saya harus tahu dulu semua," ujar Teten.
Oleh sebab itu Teten belum tahu apakah akan melakukan perubahan komposisi di internal kelembagaan Kantor Staf Presiden. Ia juga belum tahu siapa yang bakal menggantikan jabatannya selaku anggota Tim Komunikasi Presiden.
Saat ini Teten masih rangkap jabatan antara Kepala Staf Presiden dengan anggota Tim Komunikasi Presiden.
(agk)