Komisi I Uji Enam Calon Dubes Terakhir Pilihan Jokowi

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Kamis, 17 Sep 2015 11:59 WIB
Tantowi Yahya menegaskan uji kelayakan akan objektif meski calon-calon dubes itu disebut banyak titipan Presiden Jokowi.
Waki Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya. (CNN Indonesia/Aulia Bintang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, hari ini Kamis (17/9) melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap enam calon Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBPP) untuk negara-negara sahabat yang telah direkomendasikan Presiden Jokowi.

Dijadwalkan yang diuji hari ini adalah untuk sesi pertama terdapat nama Soehardjono Sastromihardjo, calon dubes untuk negara Republik Kenya; Safira Machrusah untuk Republik Demokratik Rakyat Aljazair; Sri Astari Rasjid untuk Republik Bulgaria.

Untuk sesi kedua, terdapat nama Tito Dos Santos Baptista untuk Republik Mozambique; Wiwiek Setyawati Firman untuk Republik Finlandia dan Yuri Octavian Thamrin calon dubes untuk Kerajaan Belgia merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keenam calon duta besar itu merupakan bagian dari 33 nama yang telah di uji sejak Senin (14/9) kemarin. Wakil Ketua Komisi I Tantowi Yahya menyebutkan proses uji kepatutan dan kelayakan akan diselesaikan pada hari ini, yang kemudian Komisi I akan memberikan catatan untuk bahan rekomendasi.

"Enam akan kita selesaikan hari ini di pleno, muaranya siapa yang dianggap layak dan siapa yang layak dengan catatan," kata Tantowi di Gedung DPR, Jakarta.

Tantowi menjelaskan setelah selesai rangkaian uji kepatutan dan kelayakan di rapatkan dalam pleno Komisi I, nantinya dari 33 nama tersebut akan diserahkan ke pimpinan DPR yang kemudian akan diteruskan ke presiden.

Sebelumnya, ada tiga fokus yang disoroti Komisi I dalam uji kelayakan, yakni wawasan politik dalam dan luar negeri, kecakapan dalam komunikasi dan berdiplomasi, serta kemampuan penunjang lainnya seperti penguasaan bahasa dan aktivitas keikutsertaan para calon dubes dalam berorganisasi.

Tantowi menegaskan Komisi I berusaha objektif melakukan penilaian terhadap para calon. Meski muncul kritikan dari sejumlah pihak yang menyebut adanya calon dubes titipan Jokowi, namun Tantowi memastikan hal itu tidak menjadi pengaruh yang mengurangi esensi dari uji kelayakan.

"Sempat terjadi diskursus skema balas jasa dari presiden terhadap para relawan. Itu tidak kami gubris sama sekali. Kalau bagus, kami pasti berikan rekomendasi. Bila tidak, kami sampaikan tidak patut," kata politikus Partai Golkar itu. (hel/hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER