Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bicara soal setahun kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut penilaiannya, Nawa Cita yang merupakan ruh pemerintahan sekaligus janji politik yang kerap digadang saat kampanye pemenangan, baru sampai pada tataran wacana.
Hingga hari ini implementasi Nawa Cita, menurut Surya, belum terlaksana. Sehingga ia memberikan nilai yang minim untuk kinerja pasangan Jokowi-JK. Partai bersutan Surya memang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintah, namun kritik serta masukan ia ibaratkan sebagai bukti dukungannya yang tanpa syarat.
Di kantor partainya, Jurnalis CNN Indonesia Hafizd Mukti Ahmad mewawancarai Surya Paloh untuk mengetahui bagaimana ia menilai kinerja Jokowi-JK, berikut petikannya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai salah satu pendukung Jokowi, apa yang telah dicapai Jokowi selama setahun?Betapa saya mensyukuri episode Jokowi--JK selama setahun ini, memang bagaimanapun juga Indonesia memahami betapa besarnya ekspektasi masyarakat terhadap kehadiran pemerintahan jokowi JK yang bisa membawa progres perubahan dalam aspek kehidupan kebangsaan. karena dasarnya ekspektasi yang tinggi, logis sekali ketika dalam kurun perjalanan ini ekspektasi yang mereka harapkan belum tercapai.
Sejumlah akumulasi permasalahan itu menumpuk, berbagai kebijakan yang harus diambil jauh-jauh hari, itu terakumulasikan dalam tantangan baru suatu ruang yang lebih elastis, mau tidak mau.
Bisa dilihat pada hari ini, makro stabilitas politik Indonesia relatif bisa terjaga, ekonomi memang tidak berjalan dengan percepatan yang diharapkan sebelumnya, tapi ini apakah situasional tantangan domestik semata-mata atau ada pengaruh global? benar saya kira pasti ada pengaruh global, progres pertumbuhan ekonomi china, eropa memberikan pengaruh kepada Indonesia. Di sini sekarang terjadi perlambatan ekonomi, tetapi sepanjang stabilitas politik ekonomi dapat terjaga, kemudian upaya yang dilakukan untuk mendongkrak progres roda pembangunan ekonomi berjalan, saya pikir harus mengapresiasi ini.
Gonjang-ganjing mata uang Indonesia, rupiah terpuruk, ada tanda-tanda kemajuan ketika ada rebound rupiah, adanya pembangunan infrastruktur yang dijalankan, penyerapan anggaran yang lemah, progres mulai muncul, adanya paket ekonomi satu dua yang muncul saya kira ini akan memberikan harapkan, upaya kesungguhan administrasi Jokowi-JK akan sesuai dengan harapan bersama.
Jika ada penilaian dari 1-10, berapa nilai pemerintahan Jokowi-JK setahun ini? Nilainya 6,5.
Situasi politik, bagiamana hubungan antar partai politik?Saya lihat komunikasi telah berjalan sebagaimana mestinya, tidak ada hal-hal yang menjadi satu hambatan dalam mengomunikasikan hubungan partai pendukungnya dengan presiden dan wakil presiden. Sejauh yang saya pahami komunikasi itu berjalan semestinya.
Pernah ada masalah yang cukup penting antara komunikasi jokowi dan partai pendukungnya? Hal-hal yang prinsipal tidak ada, mungkin beberapa usulan yang tidak berjalan sesuai harapan dengan yang disodorkan atau ditawarkan partai pendukungnya itu bisa saja terjadi. Tetapi sekali lagi karena Paratai NasDem menetapkan posisinya sebagai partai pendukung tanpa syarat, bahwasannya keingingan kami bagaimana presiden terpilih menjalankan pemerintahannya dengan memperkuat sistem presedidenial yang dianut. Di sana hak prerogratif sepenuhnya ada di tangan presiden, kami berkepentingan kemampuan dan arah jalannya roda pemerintahan semakin hari semakin meperkuat sistem presidensial itu sendiri.
Seperti apa anda memaknai Nawa Cita Presiden Jokowi?Belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan, itu yang bisa saya katakan sejujurnya. paling enggak sudah ada keinginan, tapi yang diharapkan semua pikiran politik gagasan tidak terhenti hanya sebagai gagasan.
Bagaimana pun harus terjaga spiritnya rohnya semangatnya hingga masuk tahap implementasi atau operasional, jika terhenti, sayang sekali.
Nawa Cita belum berjalan?Belum dia jalan, dia berhenti di sana baru mau izin masuk-masuk sedikit dalam tahapan.
Bagaimana dengan Penyelesaian HAM, dan Politik ke depan?Dalam perspektif saya, untuk membangun proses percepatan pembangunan seperti indonesia yang harus dipahami, kondisinya bangsa yang tertinggal dibutuhkan sebuah syarat yang tidak hanya dipahami tidak hanya elit politik tapi semua elemen masyarakat. Positioning para elit sebagai lokomotif penggerak, seperti pemuka agama, tokoh masyarakat, cendekiawan, pemimpin birokrasi, eksekutif, pemimpin partai politik, ada tugas besar dan misi besar dalam menempatkan posisi mereka sebagai elit.
Mereka harus memahami kepentingan nasional ini selalu mendapatkan tantangan lebih besar dari dalam diri sendiri. Situasional kondisi dalam negeri amat memperngaruhi tidak semata dari luar, tapi saya mau tegaskan pentingnya melihat situasi tantangan dalam negeri. Dalam bentuk demokrasi yang bisa saya sebut dengan model demokrasi super liberal, semua bisa men-judgment, media bisa menulis dengan apa saja, bagaimana kaidah jurnalistik dalam hal baku, saya pikir kalau mau jujur siapa yang mau pedulikan itu. orang boleh judgment dia bisa tulis, orang ini pencuri, manipulatif, dia membuat konspirasi. Walaupun tidak ada akurasi di sana.
Sistem demokrasi liberal memberikan konsekuensi yang efektif apabila hadir pemerintahan yang kuat dan pemahaman masyarakat yang memiliki tingkat partisipasi yang tinggi. Kalau ini tidak ada maka sistem demokrasi liberal tidak akan bisa efektif. Era sekarang, Indonesia butuh pemerintahan yang kuat. Saat ini? belum. Pemerintahan yang kuat itu bisa memberikan stabilitas politik, ekonomi dan partisipasi publik yang kuat.
Sedekat apa Anda dengan Joko Widodo? Apa sebagai teman curhat?Saya pikir itu relatif, tapi secara kodrati saya lebih tua dan senior. Tentu saya harus mampu memposisikan saya sebagai orang yang dituakan. Ketika saya diminta untuk memberikan sumbangsih atau saran, pikiran tnentu saya harus datang dengan landasan apakah itu bermanfaat untuk masyarakat.
Dalam komunikasi yang cair itu lebih mudah karena tingkat basa-basinya hampir tidak ada. Berbicara dalam bahasa yang spontan tidak ada baris psikologis apapun, maka butir pemikiran yang terbaik yang harusnya bisa saya sumbangkan.
Saran apa yang pernah Jokowi minta?Saya barangkali harus menyatakan batasan pembicaraanya tidak sampai pada tingkat pada sebuah kebijakan yang akan dijalankan sepenuhnya yang itu merupakan hak prerogatif. Tapi pada tataran kebijakan umum, saya pikir itu sering bukan satu dua tiga kali.
Seperti misalnya bagaimana mempercepat semangat iklim dunia usaha yang tentu ada kebijakan pemerintah membuat kebijakan agar mereka lebih aman, percaya diri dan pro dunia usaha misalnya, dan itu sudah dijalankan dengan paket-paket kebijakan. Saya tentu ikut dimintakan saran untuk itu.
Termasuk permintaan saran perombakan kabinet jilid II?Saya rasa untuk kabinet tidak ada itu. Hampir apa yang tengah dijalankan saat ini (oleh Jokowi) itulah yang kita diskusikan.
Alasan utama NasDem selalu mendukung pemerintah tanpa syarat apa?Karena NasDem berpolitik bukan hanya kepentingan partai. Dia (Jokowi) tidak berpolitik, dia memang menyadari bagaimana dia ingin menjalankan kebijakan atas kemampuan profesionalitas dengan moralitas. Memang tidak mudah, butuh konsistensi dan pengorbanan yang tidak boleh salah.
Apa yang seorang Surya Paloh lihat dari sosok Jokowi?Sejujurnya, saya katakan dia memiliki modal besar. Ada keterusterangan dan kejujuran, konsistensi dan keberanian, itu modal.
Lalu hambatan apa yang dihadapi Jokowi?Ini proses yang sedang berjalan, dia butuh acievhment bagi dirinya juga, how to be a good president, ini kan manusiawi sekali. Indonesia tidak punya stok presiden lima tahun sebelumnya.
Indonesia baru tahu Joko itu kapan? dua tahun belakangan mungkin. Jika ditanya Pak Jokowi punya cita-cita jadi presiden? Saya yakin beliau akan jawab, tidak tuh. Saya yakin. Itu yang saya lihat, ada keterbukaan dan ada kejujuran.
Ada cita-cita yang ingin dicapai sejauh ini?Boleh lah saya memiliki satu cita-cita lagi pada diri saya. Kalau saya tidak bisa menjadi pemimpin formal, tidak bisa menjadi presiden, tidak bisa menjadi wakil presiden di republik ini, maka saya harus menjadi seseorang yang memberikan arti untuk memperkuat siapapun yang menjadi presiden di negeri ini yang bisa membawa ke hal lebih baik. Itu cita-cita saya.
Jadi saya sekarang berhadapan dengan seorang presiden dengan seluruh kekurangan dan kelebihan, maka bangunlah negeri ini. Itu yang melatar belakangi koalisi tanpa syarat ini.
(sip)