Boyolali, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo kembali menyinggung soal perombakan kabinet atau
reshuffle di sela kunjungannya ke sejumlah daerah akhir pekan kemarin.
“Saya selalu memantau pembangunan-pembangunan infrastruktur di daerah karena ini sangat penting. Jika saya monitor penggarapan jalan terasa lambat, saya langsung tanya mengapa lambat,” ujar Jokowi pada acara silaturahmi dengan para kepala desa seluruh Indonesia di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu pekan lalu.
Jokowi berkata, “Saya beri waktu satu setengah bulan. Jika belum juga dikerjakan, maka saya beri rapor merah (menterinya). Itu yang nanti kena
reshuffle. Begitu cara saya bekerja."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengatakan hal itu ketika sedang memaparkan proses penggunaan dana desa lewat pembangunan jalan tol. Ia berupaya meyakinkan warga bahwa pemerintahannya berpihak pada pembangunan desa dan kawasan pedalaman.
Saat itu Jokowi juga menjelaskan dia menilai menterinya dengan memberikan kategori hijau, kuning, dan merah.
Perombakan kabinet jilid kedua ini telah gencar disebut bakal dilakukan Jokowi tak lama setelah sang Presiden melakukan
reshuffle pertamanya pada Agustus lalu.
Beberapa saat sebelum melakukan
reshuffle jilid pertama, Jokowi meminta seluruh kementerian dan lembaga untuk memberikan dua halaman laporan berisi capaian program selama enam bulan lalu terakhir, disertai rencana program enam bulan ke depan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan hanya dia yang mengetahui rapor para menterinya. Publik dan partai politik saat itu menilai beberapa menteri menunjukkan kinerja kurang baik.
Mengenai laporan yang diminta Jokowi dari para menteri, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan hal itu untuk mengetahui kementerian mana saja yang masih harus mendapat pengawalan dan menteri mana saja yang sudah bisa bekerja secara mandiri.
Untuk
reshuffle jilid kedua nanti, Partai Amanat Nasional disebut-sebut bakal memasukkan kadernya ke kabinet. Partai pimpinan Zulkifli Hasan itu beberapa waktu lalu telah mengumumkan dukungannya kepada pemerintah meski juga mengklaim tetap berada di Koalisi Merah Putih yang notabene berada di luar pemerintah.
(agk)