Jakarta, CNN Indonesia -- Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Boy Sadikin memutuskan untuk mundur dari posisinya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP DKI Jakarta. Keputusan tersebut memunculkan polemik lantaran kemundurannya berdekatan dengan rangkaian Pilkada 2017.
Dihubungi untuk meminta konfirmasi, Boy mengungkapkan bahwa dia mundur karena merasa dirinya sudah tak muda lagi dan sudah saatnya memberikan kesempatan pada kader muda.
"Saya sudah tak muda lagi dan sudah waktunya memberikan kesempatan pada yang muda-muda," kata Boy saat dihubungi, Kamis (11/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boy menambahkan dirinya telah mengajukan surat pengunduran diri sejak awal Januari 2016 tapi hingga kini surat tersebut belum ditindaklanjuti oleh Dewan Pimpinan Pusat PDIP.
Dia mengatakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Wasekjen PDIP Eriko Sutarduga sempat mengagendakan untuk bertemu dengannya. Namun karena belum berjodoh maka pertemuan tersebut harus tertunda.
"Pak Hasto dan Pak Eriko mau bertemu tapi karena belum jodoh maka belum sempat bertemu," kata Boy.
Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P bidang internal Utut Adianto menjelaskan keputusan akhir mengenai pengunduran diri Boy Sadikin ada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Utut menegaskan prinsip di PDI-P adalah melakukan pendekatan secara kekeluargaan. Maka dari itu, Megawati sebagai pimpinan tertinggi akan berhati-hati dalam mengambil keputusan.
"Ibu (Megawati) kan orang yang sangat hati-hati dan menggunakan pendekatan kekeluargaan, ibu pun orang yang bijaksana," ujar Utut.
(pit)