Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDI-P) DKI Jakarta Boy Sadikin dikabarkan mengundurkan diri dari jabatan yang sudah lama dia pegang tersebut. Kabar tersebut dibenarkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P bidang Organisasi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat.
Djarot menjelaskan surat pengunduran diri Boy Sadikin diterima oleh DPP PDI-P pada awal 2016. Namun hingga kini belum ada keputusan apakah pengunduran diri tersebut akan diterima atau tidak.
"Biasanya kami undang (Boy) dan disampaikan dalam rapat DPP dan setelah itu disampaikan ke partai untuk diputuskan apakah diterima atau tidak," kata Djarot saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut mengungkapkan Boy sudah pernah dipanggil satu pekan sebelum PDI-P menggelar Rapat Kerja Nasional awal Januari 2016. Namun saat itu Boy tidak memenuhi panggilan karena belum ada waktu.
Menurut Djarot, Boy harus memenuhi panggilan untuk diklarifikasi mengenai apa alasan dirinya mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPD. Namun yang pasti Djarot menegaskan pengunduran diri tersebut tak ada hubungannya dengan gelaran Pemilihan Gubernur 2017 mendatang.
"Ini belum dirapatkan secara khusus tapi tentunya Pak Boy perlu dipanggil untuk klarifikasi," katanya.
Sementara itu dihubungi terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P bidang internal Utut Adianto menjelaskan keputusan akhir mengenai pengunduran diri Boy Sadikin ada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Utut menegaskan prinsip di PDI-P adalah melakukan pendekatan secara kekeluargaan. Maka dari itu, Megawati sebagai pimpinan tertinggi akan berhati-hati dalam mengambil keputusan.
"Ibu (Megawati) kan orang yang sangat hati-hati dan menggunakan pendekatan kekeluargaan, ibu pun orang yang bijaksana," ujar Utut.
(pit)