Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Lulung mengaku bungah setelah mendapat dukungan bakal menjadi calon Gubernur DKI Jakarta dari Ketua Umum Muktamar Jakarta Djan Faridz. Lulung mengucap alhamdulillah bila dirinya mendapat kepercayaan dari Dewan Pimpinan Pusat.
Menurut Lulung yang sekarang harus dilakukan adalah mencari kawan koalisi. “Kalau saya alhamdulillah mendapat dukungan dari Pak Djan Farid. Kami akan berusaha menggandeng partai lain untuk berkoalisi untuk mencari 10 kursi tambahan,” kata Lulung kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/3).
PPP baru menguasai 22 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Lulung mengatakan jika ditotal jumlah itu baru 15 persen dari kecukupan partainya untuk mengusung calon gubernur atau wakil gubernur. Formula koalisi katanya akan dicoba diimplementasikan di dalam intern PPP. “Diimplementasikan di DPW yang akan berkoordinasi dengan DPP,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djan Farid mengatakan Lulung nantinya dapat memilih bakal calon wakilnya dari kalangan partai. Djan juga tak menutup apabila Lulung bersanding dengan gubernur petahana saat ini Basuki Tjahaja Purnama. Namun, pria yang besar di Tanah Abang itu menolak memberi komentar hal ini. Dia baru akan memberi jawaban ketika namanya benar-benar maju nantinya.
Menanggapi komentar politikus PPP Arsul Sani yang mengatakan pihaknya belum membahas persiapan Pilkada DKI Jakarta, Lulung merespons dengan pedas. Menurutnya, Arsul tidak bisa mengklaim bahwa dirinya merupakan wakil partai dari Muktamar Surabaya ataupun Bandung.
“Karena SK Muktamar Surabaya telah dicabut. Jadi Pak Arsul jangan mengklaim dari pihak manapun. Karena statusnya saat ini dia orang dalam partai dari perseorangan,” kata Lulung.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta Djan Faridz mengklaim partainya telah resmi mengusung Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta.
"Kami ajukan Haji Lulung, itu sudah pasti dan fiks maju gubernur. Nanti Haji Lulung yang akan memutuskan wakilnya," kata Djan ketika hendak menjenguk tokoh senior partai Suryadharma Ali di Kantor KPK, Jakarta, Kamis (10/3).
Djan beranggapan Lulung dapat menang melawan kompetitor lainnya lantaran pengalaman dan popularitas Lulung di warga Jakarta. Lulung tercatat pernah menjadi anggota dan wakil di legislatif daerah. Selain itu, Lulung dianggap menjadi representasi kaum muslim dan mewakili partai muslim untuk memimpin Jakarta.
Lulung mengeruk dukungan dari rakyat dengan membuat "Jaringan Suka Haji Lulung". Djan merespons positif aksi tersebut. "Itu lebih bagus lagi. Itu kan bentuk dukungan untuk dapat suara. Kalau partai itu kan biar dia jadi maju. Kalau untuk cari suara, tim beliau harus keluar.
(bag)